Jateng, Tuturpedia.com – Sejumlah warga Desa Jurangjero, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mengalami luka-luka akibat benda tajam (sajam) usai protes soal pencemaran udara di tambang pengolahan batu kapur milik PT Kapur Rembang Indonesia (KRI) di Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Tuturpedia.com, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (13/11/2024) malam. Sejumlah warga Desa Jurangjero, yang mendatangi PT KRI untuk menyampaikan keluhan terkait polusi udara justru mendapatkan perlakuan di luar jawaban.
Yakni warga tersebut mendapatkan luka-luka dengan menggunakan benda tajam yang diduga dilakukan oleh karyawan PT KRI, di Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.
“Baunya itu menyengat. Warga sudah protes 10 kali lebih ke pihak PT. Tapi tidak digubris dan akhirnya warga mendatangi pabrik dan terjadi penganiayaan,” ucap Wahid, warga setempat. Kamis (14/11/2024).
“Dan warga yang terluka bernama Kamid. Dia ditusuk gunting di perutnya. Ada lagi warga yang luka di bagian pelipis. Warga yang luka sempat dibawa ke RS PKU Blora,” tuturnya.

Foto: Istimewa
Menurutnya, keberadaan PT KRI sebelumnya sempat berhenti beroperasi lantaran pencemaran udara yang mengganggu lingkungan.
Bahkan, lanjutnya kembali, dinas terkait juga sudah turun tangan mengecek bau akibat polusi tersebut.
“Tapi ternyata sekitar seminggu yang lalu kembali beroperasi dan baunya sampai ke Dukuh Kembang. Warga sempat mengajak pihak PT KRI ke desa untuk membuktikan bau tersebut. Namun ditolak sehingga terjadi keributan,” ungkapnya.
Di sisi lain, Kasatreskrim Polres Rembang AKP Heri Dwi Utomo saat dikonfirmasi menegaskan pihaknya akan cek lebih lanjut mengenai peristiwa ini.
“Coba saya ceknya ya,” tegasnya.
Terlepas dari itu, hingga berita ini diturunkan pihak berwajib masih menyelidiki peristiwa tersebut.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Annisaa Rahmah















