banner 728x250

Pj Gubernur Jateng Imbau Masyarakat Berbelanja sesuai Kebutuhan, Stok Energi dan Pangan Dipastikan Aman

Jalur Pantura dan Jalur Pansela dipastikan dapat dilintasi saat mudik Lebaran. Foto: Humas Pemprov Jateng
Jalur Pantura dan Jalur Pansela dipastikan dapat dilintasi saat mudik Lebaran. Foto: Humas Pemprov Jateng
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana memastikan pasokan energi dan pangan di wilayahnya aman selama Lebaran 2024. 

“Kami mengimbau masyarakat agar berbelanja sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Stok pangan dan energi (BBM, LPG, dan listrik) tercukupi,” ucap Nana di Semarang, Selasa (2/4/2024).

Pemprov Jateng, Forkopimda, dan instansi terkait terus bersinergi untuk memastikan distribusi kebutuhan pokok seperti sembako, BBM, gas, dan listrik berjalan dengan baik. 

“Kita akan siaga 24 jam untuk menjaga distribusi bahan pangan dan energi. Kami menjamin ketersediaan pangan sampai selesai Idulfitri,” tuturnya.

Kepala Perum Bulog Regional Jateng-DIY yakni Akhmad Kholisun mengatakan, akan menyediakan stok yang cukup. Saat ini stok beras di gudang Bulog Jateng-DIY ada sekitar 25.591 ton, terdiri atas 19.588 ton beras di gudang wilayah Jawa Tengah dan 6.003 ton wilayah DI Yogyakarta.

“67.314 ton beras masih dalam perjalanan, jadi stok bisa mencapai 92.480 ton untuk Jateng-DIY. Penyalurannya 30 ribu ton per bulan, maka stok akan cukup sampai 3 bulan ke depan,” terangnya.

Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Aji Anom Purwasakti mengatakan, stok BBM dan LPG masih dalam kondisi aman. 

Stok tersebut selalu berubah setiap hari karena penyaluran dan suplai. Kondisi per Senin, 1 April 2024, stok untuk LPG hingga 4,7 hari (3.493 MT/hari), Pertalite 11,5 hari (18.582 KL/hari), Pertamax 30 hari (3.609 KL/hari), Pertamax Turbo 7,2 hari (67KL/hari), Solar 20,3 hari (4.978KL/hari), Pertamina Dex 29,9 hari (130KL/hari), dan Aftur 46,7 hari (262KL/hari).

“Kondisi aman dan berjalan lancar. Kami akan menjaga stok dalam kondisi aman,” ungkapnya.

Di sisi lain, laju inflasi di Jawa Tengah saat ini masih terkendali meskipun ada tren naik dari sebelumnya. Inflasi Jawa Tengah secara month to month (mom) 0,6% dan secara year on year (yoy) 3,4%. Angka ini masih dalam target maksimal 3,5% atau 2,5% ±1%. 

Sebelumnya di bulan Februari secara month to month 0,54% dan nomor satu di Jawa. Tapi pada bulan Maret ini meski ada peningkatan 0,6%, Jawa Tengah berada di nomor tiga se-Jawa. 

“Paling tinggi Jabar, kedua Banten, ketiga Jateng. Penurunan (peringkat) ini setelah kegiatan GPM yang kita lakukan bersama antara provinsi dan kabupaten/kota dan BI se-Jateng mampu menahan laju inflasi,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra.

Peningkatan inflasi pun terjadi di tiga daerah, yakni Rembang, Wonosobo, dan Wonogiri. Harapannya ke depan Gerakan Pangan Murah (GPM) bisa difokuskan di tiga daerah ini.

“Inflasi tahun ini insyaallah bisa kita kendalikan. Penyumbangnya adalah daging ayam ras, telur ayam ras, dan beras,” jelasnya.***

Penulis: Annisaa Rahmah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses