Tuturpedia.com – Penyerang Manchester City, Erling Haaland, terlihat mendorong kamera yang tengah menyorotnya usai hasil imbang kontra Chelsea di kandang, Sabtu (17/2).
Pada momen tersebut, terlihat ekspresi kekecewaan dan frustrasi pada gestur Haaland, yang selama ini dikenal selalu tampil dengan mode robot saat pertandingan.
Hanya saja, kekecewaan tersebut rasanya wajar mengingat statistik menunjukkan bahwa Haaland gagal mencetak gol sepanjang pertandingan meskipun sukses melepaskan sembilan tembakan.
Justru rekan setimnya, Rodri, yang sukses menjadi pahlawan tuan rumah setelah membobol gawang tim tamu di menit ke-83 sembari menjaga torehan tak terkalahkan Manchester City dalam 15 bulan terakhir.
Meski Haaland gagal menunjukkan tajinya, pelatih Pep Guardiola mengungkapkan bahwa ia tidak akan menyalahkan penyerang timnas Norwegia itu.
“Saya dulunya pemain sepak bola. Saya bermain 11 tahun, saya mencetak 11 gol. Satu gol satu musim,” tutur Guardiola setelah pertandingan berakhir.
“Inilah sepak bola, inilah manusia,” lanjutnya, seolah mengingatkan bahwa Erling Haaland tetaplah manusia terlepas dari julukan robot yang dilekatkan padanya.
Kegagalan Haaland mencetak gol meskipun telah membuat sembilan tembakan menjadi “rekor” baru baginya.
Meski demikian, Haaland tetaplah sosok penyerang mengerikan yang langsung mencatatkan rekor baru nan spektakuler sejak musim perdananya di Liga Inggris hingga awal Desember 2023, ketika ia terpaksa absen karena cedera di kaki.
Hanya saja, ia kembali menggila dengan mencetak dua gol kala City menaklukkan Everton 2-0 pada pekan sebelumnya. Alhasil, saat ini ia menjadi pemuncak daftar top scorer Liga Inggris dengan 16 gol.
Lantas, akankah kemandulan Haaland di hadapan barisan pertahanan Chelsea berdampak signifikan terhadap performanya selanjutnya?
Micah Richards, pundit yang dulunya pemain Manchester City, kembali mengingatkan soal mentalitas luar biasa Erling Haaland.
“Saya tidak pernah mengkhawatirkan Haaland, mentalitasnya benar-benar berbeda dari kebanyakan striker di sepak bola dunia. Dia selalu mendapatkan peluang,” tutur Richards.
“Dia melewatkan banyak kesempatan… Jika dia tidak mendapatkan kesempatan, saat itulah saya akan merasa khawatir,” imbuhnya.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda
