Tuturpedia.com – Calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memberikan respons selamat kepada Gibran jika ia betul terpilih menjadi cawapres di Pilpres 2024 sebagai pendamping Prabowo Subianto.
Hal itu ia sampaikan usai melakukan tes kesehatan bersama calon presiden (capres) Anies Baswedan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto yang dilakukan pada Sabtu (21/10/2023).
Menjadi pasangan capres-cawapres pertama yang melakukan tes pemeriksaan kesehatan, Muhaimin menuturkan prosesnya berjalan lancar dan baik tanpa kendala.
“Ya selamat kepada Mas Gibran bisa menjadi calon (cawapres),” ujar Muhaimin di depan awak media usai periksa kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto (21/10/2023).
Cak Imin pun mengaku bahwa sejak awal ia sudah siap dengan apa yang terjadi dalam kompetisi nanti, termasuk lawan yang akan ia hadapi untuk menjadi presiden maupun wakil presiden.
“Ya kita sejak awal menyiapkan diri untuk berkompetisi secara fair, terbuka, sehat, dan tentu welcome siapapun yang akan hadir di dalam kompetisi 2024,” lanjutnya.
Sementara itu, kabarnya Mahkamah Konstitusi (MK) akan kembali menggelar sidang terkait syarat batasan usia capres-cawapres. Kemudian Cak Imin turut memberikan tanggapannya setelah ditanya oleh media.
“Kita pasrahkan MK saja, itu kewenangan MK,” kata Muhaimin.
Di sisi lain, pada Sabtu ini (21/10/2023), Partai Golkar yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) menyatakan usungannya terhadap Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto pada Pemilu 2024.
Pengumuman ini disampaikan langsung di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar oleh Ketua Umum Airlangga Hartarto di depan Prabowo yang sempat hadir di sana.
Sepulangnya Prabowo dari lokasi Rapimnas Golkar, Gibran hadir dan menyaksikan langsung penetapannya oleh Golkar untuk mengusulkan dirinya sebagai cawapres Prabowo.
Gibran mengatakan bahwa nantinya akan ia koordinasikan lebih lanjut dengan Prabowo Subianto.
Sebagaimana diketahui bahwa perjalanan Gibran ke Pilpres 2024 menjadi terbuka sejak putusan MK yang mengabulkan gugatan sebagian Pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Yang dalam putusan tersebut menyebutkan usia di bawah 40 tahun asal berpengalaman menjadi kepala daerah, maka bisa maju ke Pilpres.***
Penulis: Annisaa Rahmah
Editor: Nurul Huda
