Semarang, Tuturpedia.com – Bakal calon Wali Kota Semarang 2024, Yoyok Sukawi berziarah ke Makam Sunan Pandanaran yang merupakan bentuk kepedulian dan menghargai bagi tokoh yang turut berperan penting dalam perjalanan sejarah di Kota Semarang.
Pada kesempatan tersebut, Yoyok Sukawi didampingi wakilnya, Joko Santoso lalu Ketua Tim Pemenangan, Wahyoe “Liluk” Winarto dan anggota DPRD Kota Semarang dari Fraksi PKB Saiful Bahri.
Sesampainya di tempat ziarah, rombongan disambut baik oleh Ketua Yayasan Sunan Pandanaran Semarang, Aris Pandan Setiawan. Tidak lupa, dirinya berdoa untuk kepemimpinan yang baru ke depan agar Kota Semarang lebih maju, masyarakat sejahtera, dan pemerintahan berjalan lebih baik.
Yoyok menerangkan, tradisi ziarah menjadi bentuk penghormatan terhadap tokoh-tokoh penting di Indonesia. Dirinya menekankan, nilai-nilai budaya dan keagamaan harus terus dipertahankan.
“Kita tahu bahwa Ki Ageng Pandanaran ini adalah pendiri Kota Semarang yang sebelumnya masih kabupaten. Kehadiran kami di sini tentunya untuk menghormati dan mengenang tokoh yang sangat berjasa bagi perjalanan Kota Semarang ini,” kata Yoyok usai ziarah di Jalan Mugas Dalam II, Kelurahan Mugassari, Semarang Selatan, Kota Semarang, Selasa (10/9/2024) malam.
Menurutnya, ziarah bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga pengingat pentingnya menghargai dan mengingat perjuangan leluhur untuk langkah besar yang akan diambil.
“Langkah dan keputusan yang kami ambil tentunya dilandasi dengan doa dan niat baik. Kami berdoa kepada Allah, semoga hajat dan ikhtiar kami untuk mengabdi di Kota Semarang dapat dimudahkan dan dikabulkan,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Sunan Pandanaran Semarang, Aris Pandan Setiawan menuturkan, apa yang dilakukan Yoyok merupakan hal yang lumrah, karena sebagai calon pemimpin ada baiknya meminta doa restu dari pemimpin terdahulu.
“Kami menerima kunjungan dari Mas Yoyok, beliau salat dan berziarah di Makam Sunan Pandanaran. Jadi beliau istilahnya kulonuwun dan kami mendoakan semoga semua hajat-hajat beliau bisa lancar dan dikabulkan,” ungkap Aris Pandan.
Pada momen tersebut, Aris beri sebuah keris dari koleksi museum Yayasan Sunan Pandanaran kepada Yoyok Sukawi. Keris itu menjadi simbol kebaikan dan perdamaian serta memiliki filosofi bahwa pemimpin harus memegang amanah dengan baik.
“Keris itu kan dari salah satu koleksi Yayasan Sunan Pandanaran sebagai simbol kebaikan dan perdamaian. Dan filosofinya biar semuanya ini memegang amanah dengan baik ke depannya,” imbuhnya.***
Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko
Editor: Annisaa Rahmah