banner 728x250

Tidak Ingin Petani Merugi, Pemkot Semarang Lakukan Upaya Tekan Kenaikan Harga Beras

TUTURPEDIA - Tidak Ingin Petani Merugi, Pemkot Semarang Lakukan Upaya Tekan Kenaikan Harga Beras
Upaya Pemkot Semarang untuk tekan kenaikan harga beras. Foto: Istimewa.
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – Kenaikan harga beras mulai merambat naik sejak April, hal itu disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang, Endang Sarwiningsih.

Endang menyebut, harga eceran tertinggi yang semula Rp 10.900 kini sudah merambat hingga Rp 12.500 untuk beras medium.

Dirinya menjelaskan, kenaikan harga beras ini hanya terjadi pada beras medium, sedangkan beras premium masih di harga yang tinggi.

Menurutnya kenaikan harga beras tersebut, akibat biaya produksi di tingkat petani meningkat. Ditambah, musim yang sudah mulai memasuki kemarau juga bisa menjadi pengaruh panen menjadi berkurang.

“Kalau ini ditekan yang akan merugi petani, petani kita upayakan dengan cara memberikan fasilitas distribusi, dari beras sampai ke konsumen,” jelas Endang, Selasa (4/6/2024).

Untuk menekan hal tersebut, Pemkot Semarang berikan fasilitas distribusi sebesar Rp 1.500 per kilogram, yang dipasarkan melalui Pak Rahman (Pasar Pangan Murah dan Aman). Selain itu, juga didistribusikan ke 121 Lumpang Semar (Lumbung Pangan Kota Semarang).

Pihaknya tidak dapat memastikan sampai kapan kenaikan harga beras terjadi. Dia berharap, harga beras bisa turun saat panen raya nanti.

Namun, diakuinya, harga beras tidak hanya dipengaruhi oleh masa panen melainkan ada beberapa komponen seperti pupuk, bibit, dan obat-obatan.

“Kalau ini naik kan ya tidak mungkin mereka dikorbankan, ya harus menyesuaikan dengan kondisi, untuk meringangkan masyarakat ya distribusi ini,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, fasilitasi biaya distribusi dapat menekan harga beras. Pasalnya, mayoritas beras di Semarang berasal dari luar kota.

Kota Semarang hanya mampu memenuhi kebutuhan beras sebesar 6 – 11 persen. Selebihnya, beras berasal dari luar kota. Tentunya, hal itu membutuhkan biaya untuk bisa sampai ke Semarang.

“Kami beli produk dan kerjasama dengan kabupaten penghasil beras, agar harganya tidak terlalu tinggi. Dari Demak, Purwodadi, Klaten, Sukoharjo, Cilacap, Kabupaten Semarang. Kami cari produsen yang paling efisien,” jelasnya.***

Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko

Editor: Nurul Huda