banner 728x250
News  

Penanganan Banjir Pemkot Semarang Membuahkan Hasil, Warga Puri Dinar Indah Tembalang Tidak Lagi Khawatir

Warga di Perumahan Puri Dinar Indah Tembalang tidak lagi mengalami banjir. Foto: Dok. Istimewa
Warga di Perumahan Puri Dinar Indah Tembalang tidak lagi mengalami banjir. Foto: Dok. Istimewa
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – Kawasan Perumahan Puri Dinar Indah yang terletak di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah sudah terbebas dari banjir sejak musim hujan tahun 2024 ini.

Hal tersebut kemudian menjadi perbincangan warganet di media sosial. Awalnya, tahun 2023 lalu, tanggul Sungai Babon jebol sampai menyebabkan banjir besar di Perumahan Puri Dinar.

Peristiwa banjir itu lalu menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

Sudah lebih dari satu tahun, upaya penanganan banjir telah dirasakan positifnya oleh warga setempat. Kabar ini terekam melalui video dan jadi perbincangan di media sosial Instagram.

“Syukur alhamdulillah bermanfaat karena dulunya tidak ada bronjong, air itu bisa menggerus tanah yang ada di sini, ini dengan adanya bronjong alhamdulillah air tidak masuk,” ucap Kris salah satu warga Dinar Indah, Tembalang saat ditemui, Kamis (7/3/2024).

“Tapi kami berharap tanggulnya bisa dibangun permanen, jadi mungkin lebih kuat,” tambahnya.

Saat itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu turun langsung untuk melakukan penanganan darurat bencana.

Wali Kota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita itu berusaha menangani persoalan tersebut dengan menggandeng beberapa stakeholder.

Salah satunya yaitu Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana di bawah kendali Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Alhasil, dibangunlah bronjong sebagai tanggul untuk menahan debit air Sungai Babon. Pemeliharaan bronjong ini terus dilakukan oleh BBWS Pemali Juana dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang.

“Saya sendiri mendatangi titik yang menjadi rawan limpasan air di Dinar, ternyata di sana posisi bronjong yang dibangun BBWS Pemali Juana masih relatif bagus dan bisa menahan apabila terjadi debit air,” kata Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto.

Tak hanya itu, Endro menuturkan, penempatan tanda peringatan bencana atau Early Warning System (EWS) juga berfungsi dengan normal dan memberikan sinyal bila debit air naik.

“Saya ketemu sendiri dengan beberapa warga pada saat dan menyampaikan apabila debit air naik, EWS sudah bisa memberikan sinyal atau berfungsi dengan baik,” tutur Endro.

Endro mengatakan bahwa pada Maret kali ini potensi cuaca ekstrem masih berlangsung sesuai informasi prakiraan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Dia mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terkait kondisi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang. Termasuk menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.

“Namun, jangan panik apabila terjadi sebuah bencana dan yang paling mudah silakan laporkan di call center 112, nanti petugas akan segera bertindak,” ungkapnya.***

Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko.

Editor: Annisaa Rahmah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses