Tuturpedia.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan bahwa pencanangan Tahun Tuna 2024 adalah bagian dari komitmen KKP untuk meningkatkan daya saing tuna baik di pasar global maupun domestik.
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo, menerangkan bahwa Indonesia adalah salah satu kekuatan penting dalam perikanan tuna dunia.
Pada 2017, produksi tuna (Thunnus, Tuna Sejati) mencapai 229.481 ton, kemudian pada 2018 naik menjadi 281.565 ton. Di tahun 2019, produksi tuna mencapai 296.417 ton, lalu 323.477 ton pada 2020, serta 343.393 ton pada 2021.
“Dalam kurun waktu 2017-2021 Indonesia tak bergeser di peringkat satu produksi tuna global,” ungkap Budi lewat keterangan tertulisnya, pada Jumat (1/12/2023).
Budi lalu menambahkan, bahwa perbandingan Indonesia dengan negara peringkat 2 terbesar di dunia hampir dua kali lipat. Contohnya Jepang, dengan produksi 137.685 ton pada 2021.
Menurutnya, pangsa pasar tuna masih terbuka ke beberapa belahan dunia, seperti Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Perancis, Jerman, Kanada, Belanda, dan lain-lain.
“Total serapan pasar tuna dunia (termasuk neritik tuna) juga meningkat, misalnya pada 2018 USD15,64 Miliar menjadi USD16,81 Miliar di tahun 2022,” ujar Budi.
Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus merasakan manfaat dari tuna, baik angka konsumsi ikan tuna maupun peningkatan kesejahteraan.
Dengan begitu, branding tuna Indonesia menjadi penting dilakukan di pasar global maupun domestik.
Sekretaris Ditjen PDSPKP Machmud, menyebutkan jika produk Tuna Tongkol Cakalang (TTC) di dalam negeri menempati peringkat pertama seafood yang paling banyak diserap masyarakat, yakni sebanyak 1,5 juta ton.
“Ini terlihat bahwa TTC jadi produk seafood favorit masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Oleh karena itu, pencanangan Tahun Tuna 2024 mengajak publik untuk semakin bangga dan gemar mengonsumsi tuna.
Machmud mengaku pihaknya sedang menyusun kalender acara terkait tuna untuk 2024. Ia mengungkapkan, ikan tuna dapat diolah menjadi berbagai produk.
“Tuna ini asik, enak, punya banyak manfaat. Diolah bisa jadi abon sampai sashimi, jadi bisa dinikmati berbagai kalangan,” kata Machmud.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono secara resmi membuka pencanangan Tahun Tuna Indonesia 2024 pada Peringatan Hari Ikan Nasional ke-10 di Jakarta.***
Penulis: Ixora F
Editor: Nurul Huda