banner 728x250
News  

Nyamuk Wolbachia Ditargetkan Akan Sasar ke Seluruh Wilayah Semarang pada 2024 Mendatang

Dinkes menargetkan agar nyamuk wolbachia bisa tersebar di seluruh wilayah Kota Semarang. Foto; Istimewa
Dinkes menargetkan agar nyamuk wolbachia bisa tersebar di seluruh wilayah Kota Semarang. Foto; Istimewa
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang menargetkan agar penyebaran nyamuk wolbachia sudah menyasar di seluruh wilayah ibu kota Jawa Tengah pada 2024.

“Kalau anggaran dari Kemenkes lancar, rencana tahun 2024 penyebaran nyamuk wolbachia bisa di seluruh wilayah. Dan untuk nominal anggaran, Kemenkes yang menentukan ya,” ujar Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam saat dikonfirmasi, Jumat (24/11/2023). 

Hakam mengatakan, sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mulai melakukan penyebaran pertama nyamuk wolbachia serentak di 12 kelurahan di Kecamatan Tembalang pada 8 September 2023.

Selanjutnya menyusul 23 Oktober 2023 di 11 kelurahan di Kecamatan Banyumanik, serta di 16 kelurahan di Kecamatan Gunungpati pada 21 November 2023 kemarin. 

Meski demikian, ia mengingatkan, dampak dari pelepasan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia memang belum bisa langsung dirasakan.

Penurunan kasus demam berdarah dengue (DBD) baru bisa dirasakan minimal satu tahun setelah proses implementasi selesai. 

Namun, data kasus DBD di Kecamatan Tembalang periode Januari sampai September cenderung mengalami penurunan di angka 51 kasus, dibandingkan pada 2022 dengan periode yang sama terdapat 98 kasus. 

“Lalu Kecamatan Banyumanik periode Januari sampai September dimana penderita DBD ada di angka 83 di tahun 2022, namun dalam periode yang sama turun menjadi 29 kasus di tahun 2023,” terangnya. 

Di sisi lain, Hakam menjelaskan kembali jika Wolbachia merupakan jenis bakteri untuk menekan replikasi virus dengue, zika, dan chikungnya dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti.

Bakteri ini dapat diturunkan ke generasi berikutnya melalui jalur betina serta hanya hidup di tubuh serangga. 

Cara kerjanya yakni jika virus dengue disuntikkan ke dalam tubuh nyamuk wolbachia, maka virus dengue tidak dapat berkembang di dalam tubuh nyamuk yang mengandung wolbachia. 

“Jika virus dengue tidak dapat berkembang, maka virus tersebut tidak dapat ditularkan pada manusia. Bakterinya pun tidak bisa masuk ke tubuh manusia,” ucap dia. 

“Wolbachia aman bagi manusia, karena hanya hidup di serangga. Dan juga aman untuk lingkungan, karena hanya hidup di sel-organisme hidup. Jika sel atau organisme inangnya mati, Wolbachia akan terdegradasi sehingga tidak bisa menyebabkan polusi. Wolbachia pun juga aman bagi serangga lain karena perpindahan dari satu serangga ke serangga lain tidak mungkin terjadi, karena Wolbachia hanya berpindah dari induk betina ke keturunannya,” lanjutnya. 

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta masyarakat untuk tidak khawatir karena wolbachia hadir untuk memberantas virus dengue.

Meski demikian, Mbak Ita sapaan akrabnya, meminta kepada masyarakat muntuk tetap melaksanakan Pemeriksaan Jentik Nyamuk (PJN) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) rumah secara rutin yakni dua kali dalam seminggu.

“Masyarakat jangan khawatir lah. Intinya adalah masyarakat jangan khawatir, jangan takut, karena kalau program dari pemerintah itu tidak bakal menjerumuskan, tidak mungkin untuk membuat masalah atau malah nambah banyak penyakit,” terangnya. 

“Justru pencegahan-pencegahan itu kan sebenarnya alami tidak pakai zat kimia karena jika nyamuk ber-Wolbachia perempuan kawin dengan nyamuk ber-Wolbacia maka telurnya akan ber-Wolbachia juga,” imbuhnya.***

Penulis: Alan Henry Pambuko

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses