Tuturpedia.com – Sebanyak 71,8 persen masyarakat percaya Mahkamah Konstitusi (MK) akan memberikan putusan yang adil soal hasil sidang sengketa Pilpres 2024. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia, yang dirilis Minggu (21/4/2024).
Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, terkait kesadaran atau awareness sidang PHPU atau sengketa Pilpres 2024, sebanyak 52,6 persen responden tahu dan 47,4 persen tidak tahu.
“Kemudian kita tanya, apakah mereka percaya atau tidak percaya MK akan mengeluarkan putusan yang adil. Adil yang dimaksud kita kembalikan kepada responden, biarkan responden yang menafsirkan adil itu apa. Dari semua responden, sebanyak 71,8 persen menjawab percaya MK akan memberikan putusan yang adil. Sementara 21,2 persen tidak percaya, dan 7,0 persen menjawab tidak tahu,” jelasnya dalam rilis survei terkait persepsi publik atas penegakan hukum, sengketa di MK, dan isu terkini pasca Pilpres 2024, Minggu (21/4/2024).
Burhanuddin melanjutkan, survei berdasarkan tingkat kesadaran (awareness) sidang MK, atau mereka yang mengikuti perkembangan sidang menunjukkan 73,2 persen responden percaya MK akan memberikan putusan adil. Sementara 23,9 persen tidak percaya, dan 2,9 persen menjawab tidak tahu.
Analisis Terhadap Pilihan Capres-Cawapres
Indikator juga melakukan survei berdasarkan pilihan terhadap calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres 2024.
Hasilnya, mayoritas basis pemilih Prabowo-Gibran paling banyak percaya bahwa MK akan memberikan keputusan yang adil. Tingkat kepercayaan pendukung Prabowo-Gibran terhadap MK mencapai 77,2 persen. Sementara 16,0 persen pendukung 02 menjawab tidak percaya.
Selanjutnya, 70,8 persen pendukung Ganjar-Mahfud percaya MK berlaku adil. Sementara 18,8 persen pendukung paslon 03 ini menyatakan tidak percaya.
Tingkat kepercayaan pendukung Anies-Muhaimin (AMIN) terhadap MK hanya 47,7 persen. Sementara 47,3 persen pendukung paslon 01 ini menyatakan tidak percaya.
Indikator Politik Indonesia mengadakan survei pada 4–5 April 2024, terhadap 1201 responden. Survei menyasar populasi Warga Negara Indonesia (WNI), yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon. Wawancara terhadap responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Sampel dipilih melalui metode random digit dialing (RDD), yaitu proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Adapun margin of error dalam survei ini diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dan asumsi simple random sampling.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Nurul Huda
