Surabaya, Tuturpedia.com — Kadang hidup menjadi seperti lorong gelap, di mana tak satu pun sinar tampak. Dalam momen itu, banyak orang mencari sandaran rohani—dan di antara umat Katolik, Novena Santo Yudas Tadeus menjadi doa harapan, khusus bagi yang merasa tidak punya penolong.
Doa yang “Mustahil” Menjadi Terasa Mungkin
Santo Yudas Tadeus dikenal sebagai santo pelindung dalam perkara-perkara yang “mustahil” atau terasa tak ada harapan. Bagi banyak orang, mengarahkan hati dan niat dalam doa novena berarti membuka dialog langsung dengan Yang Maha Kuasa. Dalam kesunyian dan kegundahan, ada harapan disematkan lewat kata demi kata yang penuh keyakinan.
Langkah-langkah Novena: Menyusun Permohonan dengan Iman
Berikut panduan doa novena Santo Yudas Tadeus yang dijabarkan:
1. Tanda Salib Pembuka: Membuka doa dengan pengakuan iman.
2. Syahadat Para Rasul: Menyatakan kepercayaan terhadap inti ajaran Kristen.
3. Doa Bapa Kami:Permohonan kepada Bapa di surga untuk kebutuhan sehari-hari dan pengampunan.
4. Doa Tobat: Mengakui dosa, menyesal, dan berjanji memperbaiki diri.
5. Doa Salam Maria: Memohon perantaraan Bunda Maria dalam kehidupan.
6. Novena Santo Yudas Tadeus: Memohon bantuan konkret dalam kebutuhan mendesak (dengan menyebutkan permintaan pribadi).
7. Doa Kemuliaan (Gloria): Memuji Allah dalam trinitas.
8. Doa Terpujilah: Mengagungkan nama Yesus, Maria, dan Yosef.
9. Tanda Salib Penutup:Menutup doa dengan pengakuan iman kembali.
Pada bagian novena, doa memuat ungkapan hati: “Doakanlah aku … dengarlah doaku … (sebutkan permintaan Anda)” serta janji untuk menghormati Santo Yudas Tadeus dan meningkatkan devosi kepadanya.
Meresapi Doa dengan Hati
Doa novena ini tidak sekadar ritual mekanis. Ada unsur kejujuran: seseorang harus menyadari ketidakberdayaan mereka, lalu berdiri dalam kerendahan hati, membuka jiwa dan menyebutkan permintaan terdalam. Dalam kebersahajaan itu, doa menjadi penghubung antara manusia dan Tuhan, melewati keraguan, ketakutan, hingga kegundahan.
Jejak Sejarah dan Makna Spiritual
Walau artikel tersebut tidak menyajikan statistik tentang jumlah umat yang mempraktikkan novena ini, penting dicatat bahwa devosi Santo Yudas Tadeus sudah lama dikenal dalam tradisi Katolik sebagai permohonan dalam keadaan kritis. Yudas Tadeus, sebagai salah satu rasul Yesus, dihormati sebagai perantara dalam doa yang tampak mustahil.
Dalam kerangka iman, keberadaan doa-doa seperti ini memberi kekuatan psikologis dan spiritual: keyakinan bahwa kita tidak sendirian, bahwa ada yang mendengarkan saat kata-kata terkunci di sudut hati.
Sentuhan Hati: Ketika Doa Menjadi Pelukan Tak Terlihat
Bayangkan seseorang yang tengah berada di persimpangan hidup: kehilangan pekerjaan, terbelit utang, atau terjal hubungan yang retak tanpa harapan perbaikan. Di malam-malam panjang, ia membuka doa novena Santo Yudas Tadeus dengan tangan gemetar, mengisi kekosongan dengan harapan.
Saat doa itu diucapkan, meski hanya berbisik di ruang batin, ia merasa ada bahu spiritual yang selalu siap mendengar. Meskipun jawaban tak selalu datang segera, setiap kalimat yang keluar adalah tanda bahwa hidup masih punya celah untuk berharap dan percaya.
