Tuturpedia.com – Riset Membangun Parlemen yang Setara untuk Anak Muda dan Perempuan dari penulis Arya Fernandes di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menemukan 138 dari 580 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terpilih untuk periode 2024-2029 memiliki kaitan dengan dinasti politik.
Pengertian dari dinasti politik dalam riset ini adalah adanya hubungan keluarga antara anggota terpilih dengan seseorang yang pernah atau sedang menjabat dalam pemerintahan.
Hubungan kekeluargaan yang dimaksud dapat berupa anak, adik, istri, kakak, suami, keponakan, dan bentuk lainya.
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yaitu 30 dari 110 orang atau (27,3 persen)
Sebagian dari angka tersebut terdiri dari Puan Maharani (Jateng V) dan Pinka Haprani (Jateng V), anak dan cucu dari Presiden kelima Megawati Soekarnoputri.
Keturunan lainya dari Presiden Soekarno yang terpilih sebagai DPR adalah Puti Guntur Soekarno (Jatim 1).
- Partai Golongan Karya (Golkar) dengan 27 dari 102 orang (26,5 persen)
Termasuk di antaranya adalah Atalia Praratya (Jabar 1), istri mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang baru terjun ke dunia politik.
Airin Rachmi Diany (Banten II), mantan Walikota Tangerang Selatan yang berasal dari keluarga mantan Gubernur Banten Ratu Atut.
- Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang mencapai 23 dari 69 (33,3 persen)
Contohnya adalah pasangan suami istri Julie Sutrisno (NTT 1) dan mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat yang sama-sama akan mengisi kursi DPR.
- Partai Gerakan Indonesia Rakyat (Gerindra)
Termasuk Titiek Soeharto (DIY), putri Presiden Soeharto dan mantan istri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Dua keponakan Prabowo Subianto, yaitu Budisatrio Djiwandono (Kaltim) dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (DKI Jakarta III).
- 12 Orang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
- 9 dari Demokrat
- 9 dari Partai Amanat Nasional (PAN)
- 6 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Banyaknya anggota DPR terpilih yang terkait dengan dinasti politik bukan merupakan hal yang mengagetkan.
Hal ini sudah diprediksi oleh Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukan jika mayoritas masyarakat Indonesia, mencapai 42, 9%, tidak mengkhawatirkan atau menganggap biasa isu dinasti politik.***
Penulis: Fadillah Wiyoto
Editor: Nurul Huda
