Tuturpedia.com – Pelatih Brentford, Thomas Frank, yakin bahwa Kai Havertz seharusnya diusir dari lapangan sebelum mencetak gol kemenangan Arsenal, Sabtu (9/3).
Dalam pertandingan yang berlangsung di Emirates Stadium itu, Arsenal berhasil mendulang poin penuh dan menyundul ke puncak klasemen lewat kemenangan 2-1 atas Brentford.
Meski Arsenal sempat unggul 1-0 terlebih dahulu, Brentford sukses menyamakan kedudukan setelah Yoane Wissa sukses memanfaatkan keteledoran Aaron Ramsdale di depan gawangnya sendiri.
Kedudukan 1-1 bertahan hingga akhirnya sundulan Havertz di menit ke-86 mengubah kedudukan menjadi 2-1 untuk keunggulan Arsenal.
Akan tetapi, sebelumnya Havertz sempat mendapatkan kartu kuning setelah menyikut Kristoffer Ajer di tambahan waktu babak pertama.
Kemudian di menit ke-66, mantan pemain Chelsea itu terjatuh dengan mudahnya meski hanya terjadi kontak fisik minim dengan Nathan Collins.
Usai pengecekan, VAR memutuskan bahwa hadiah penalti tidak perlu diberikan. Meski demikian, Frank bersikeras bahwa seharusnya Havertz mendapatkan konsekuensi atas tindakan yang ia klaim sebagai diving.
“Jelas diving,” ujar Frank blak-blakan.
“Tentu saja seharusnya ada kartu merah kedua dan kartu merah. Kemudian dia (Havertz) tidak akan bisa mencetak gol kemenangan dan mungkin kami bisa mendapatkan sedikit momentum, mungkin memenangkan pertandingan,” lanjutnya.
Sedangkan di kubu yang berseberangan, Mikel Arteta melayangkan pujian bagi anak buahnya tersebut, yang didatangkan dari Chelsea pada musim panas kemarin.
Sejak mendarat ke klub tetangga, Havertz terlihat mengalami tantangan beradaptasi sebelum akhirnya sukses menjadi bintang lapangan bersama Arsenal.
Dalam 4 pertandingan terakhir di Liga Inggris, gelandang Jerman itu telah menyumbangkan 4 gol dan 2 assist.
“Jika sebelumnya seseorang bilang ke saya setelah dua atau tiga bulan seluruh stadion akan menyanyikan lagunya dengan semangat itu, dengan perasaan itu, dengan chemistry itu, saya akan sulit mempercayainya,” ujar Arteta.
Menurut Arteta, Havertz adalah pemain yang luar biasa. “Ketika dia mulai mencetak gol seperti ini dan segalanya mulai mengalir, orang-orang mulai terhubung dengannya.”
“Mereka melihat tingkat kerjanya, mereka melihat inteligensinya, mereka melihat bagaimana ia bermain untuk klub dan bagaimana ia berkontribusi,” lanjut sang pelatih memuji.
“Mustahil untuk tidak mencintainya,” tandas Arteta.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda
