Tuturpedia.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa Yogyakarta memiliki potensi menjadi supplier penting bagi perikanan air tawar di Indonesia.
Penetapan hal tersebut didasarkan pada peningkatan data lalu lintas benih ikan air tawar.
Plt Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Keamanan Hasil Perikanan (BP2MHKP), Ishartini menerangkan bahwa sebanyak 75,6 juta benih dikeluarkan dari Yogyakarta.
“Per 25 September, data perlintasan kita mencatat ada 75,6 juta benih yang dikeluarkan dari Yogyakarta,” kata Ishartini ketika mendampingi kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di Yogyakarta, dilansir dari kkp.go.id pada Rabu (4/10/2023).
Menurut Ishartini, angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat, karena geliat usaha pembelian ikan tawar yang semakin tinggi. Komoditas benih ikan air tawar yang dominan antara lain bawal, nila, gurami, patin, udang, dan ikan hias.
“Jika melihat tren lalu lintas benih dalam beberapa tahun terakhir, kami perkirakan masih akan terus naik,” tambahnya.
Ishartini juga menerangkan bahwa berdasarkan data lalu lintas dari BKIPM Yogyakarta, benih bawal, nila, gurami, patin, udang, dan ikan hias yang keluar dari Yogyakarta pada 2021 mencapai 95,8 juta. Pada 2022, jumlah ini meningkat sebanyak 38% atau menjadi 132,7 juta benih.
Ishartini juga menyampaikan bahwa BP2MHKP selaku pelaksana quality assurance (QA), terus berupaya menerapkan sistem jaminan kesehatan ikan, serta mutu dan keamanan hasil perikanan dari hulu ke hilir, tidak terkecuali pada benih-benih ikan yang akan dilalulintaskan.
Ia menyebutkan bahwa wajib memenuhi persyaratan standar biosecurity dan jaminan mutu sesuai amanat Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017.
“Sebagai bentuk dukungannya KKP, tentu salah satunya fokus pada aspek mutu, jaminan kesehatan dan keamanan,” jelasnya.
Budy Setiawan sebagai Anggota Komisi IV DPR, memandang pertumbuhan lalu lintas benih ikan tawar di Yogyakarta sebagai hal yang positif.
Ia menjelaskan bahwa perikanan berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan, dalam hal ini sebagai penyedia sumber protein hewani bagi masyarakat yang sangat terjangkau.
“Disinilah KKP harus hadir dalam rangka memberikan pembinaan untuk pemenuhan persyaratan teknis mendasar tentang mutu dan keamanan ikan,” pungkas Budhy.
Wakil Bupati Sleman, Kustin Sri Purnomo menyampaikan apresiasi kunjungan Komisi IV DPR RI dan BP2MHKP sebagai perwakilan dari KKP.
Ia mengatakan kehadiran pemerintah dapat memotivasi pemerintah daerah untuk memajukan potensi pertanian, perikanan, dan lingkungan hidup demi kesejahteraan masyarakat.
“Tentunya dengan tetap memperhatikan prinsip kelestarian lingkungan,” kata Kustin.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono sebelumnya meminta jajarannya untuk memfasilitasi pelaku-pelaku usaha perikanan dalam pendampingan, sertifikasi, dan profiling potensi pasar.
Ia juga menginstruksikan penguatan peran KKP sebagai QA dari produk yang dihasilkan oleh pelaku usaha.***
Penulis: Ixora F
Editor: Nurul Huda