banner 728x250

Viral! Kronologi dan 3 Fakta Ayah Banting Anak hingga Tewas di Jakarta

Berikut kronologi dan fakta mengenai ayah banting anaknya hingga tewas. Foto: unsplash.com/ Artyom Kabajev
Berikut kronologi dan fakta mengenai ayah banting anaknya hingga tewas. Foto: unsplash.com/ Artyom Kabajev
banner 120x600

Tuturpedia.com – Seorang anak berusia 10 tahun dengan inisial A, tinggal di Penjaringan, Jakarta Utara, mengalami kematian tragis setelah menjadi korban kejam tindakan ayahnya, Usmanto (43). 

A tewas setelah ayahnya membantingnya dengan kejam. Peristiwa ini terjadi di Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara pada Rabu (13/12/2023).

Aksinya tersebut menjadi viral di media sosial karena terekam oleh kamera CCTV.

Parahnya, penganiayaan terhadap A terjadi di depan mata warga sekitar. A kemudian kehilangan kesadaran dan meninggal dunia setelah dihantam keras oleh sang ayah. 

Dalam rekaman video CCTV yang tersebar luas, terlihat Usmanto awalnya memukul kepala A, membuatnya terjatuh. 

Namun, kekejaman tak berhenti di situ, Usman kembali menganiaya anaknya dengan tendangan yang akhirnya membanting tubuh A ke tanah. 

A terlihat terkulai lemas, namun ironisnya, tidak ada yang berani mencegah Usman meskipun tindakan kejam itu terjadi di tengah keramaian.

1. Kesaksian Warga

Seorang saksi, Dini, ibu dari seorang anak yang berinteraksi dengan A sebelum kejadian tragis itu, memberikan kronologi peristiwa tersebut. 

“Siang itu, anak saya lagi main dan ingin pulang ke rumah, udah minggir, tiba-tiba A dari arah gang 5 naik sepedanya ngebut sepertinya posisi enggak seimbang jadi anak saya udah minggir pun tetap kesenggol,” tutur Dini.

“Setelah itu saya tegur si A, posisinya bapaknya A ada pada saat itu sedang main gitar,” tambahnya.

Setelah menegur A, Dini kembali dan masih mendiamkan anaknya karena masih terus menangis setelah disenggol oleh A dan ayahnya A masih bermain gitar.

“Selang 10 menit Pak Usman taruh gitarnya mencari si A, lalu Pak Usman ke Gang 4, ternyata di sana A dipukul dan enggak lama dengar suara gaduh-gaduh,” ungkap Dini.

2. Ayah Banting Anak Diamankan Polisi

Pelaku kejam tersebut telah diamankan oleh kepolisian, sementara A sudah meninggal dunia. 

Kapolsek Penjaringan, Kompol Mochamad Probandono Bobby Danuardi menyatakan bahwa tindakan kejam pelaku yang membanting anak kandungnya dilakukan karena kecenderungan emosional dalam kejiwaannya. 

Bobby juga menambahkan bahwa pelaku merupakan pengguna narkoba.

“Pelaku sudah ditangkap. Bapaknya ini memang temperamen karena pecandu narkoba,” ujar Bobby.

Kasus tersebut saat ini sedang ditangani oleh Polres Metro Jakarta Utara.

“Kejadian di Penjaringan, tapi untuk penanganan LPnya (laporan polisi) di Polres,” tutur Bobby.

3. Hasil Autopsi

Hasil autopsi yang dilakukan oleh Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Polisi Gidion Arif Setyawan, mengungkapkan bahwa A meninggal akibat luka tumpul pada dahi kiri, yang disebabkan oleh bantingan ala smackdown dari pelaku. 

Luka tersebut menyebabkan pendarahan dan kerusakan jaringan otak pada korban, serta luka terbuka di wajah dan bagian tubuh lainnya.

“Yang menyebabkan kematian adalah luka tengkorak yang mengakibatkan rusaknya jaringan,” jelasnya.

“Jadi, posisi pada saat dibanting, tangan kemudian kaki mengalami cedera dari luka tumpul,” sambungnya.

Kejadian tragis ini masih ditangani oleh Polres Metro Jakarta Utara untuk proses lebih lanjut.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Annisaa Rahmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses