Tuturpedia.com – Pada tanggal 1-7 Agustus dirayakan sebagai Pekan ASI Sedunia setiap tahunnya. Tahun ini bertemakan Membuat Perbedaan untuk Orang Tua yang Bekerja.
Mengutip dari laman who.int, menyusui merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak.
Namun, hanya separuh bayi di bawah usia 6 bulan yang disusui secara eksklusif. Tentu, hal ini bertentangan dengan rekomendasi WHO (World Health Organization).
Sejarah Pekan ASI Sedunia
Peringatan Pekan ASI Sedunia dimulai pada tahun 1992. Peringatan ini mengusung tema tahunan yang berbeda-beda. Kemudian, pada tahun 2018, Resolusi Majelis Kesehatan Dunia (WHA) mendukung Pekan ASI Sedunia sebagai strategi promosi kepentingan dalam menyusui anak.
Sejak saat itu, World Alliance for Breastfeeding Action (WABA) mengatur kampanye world breastfeeding week secara global dengan tujuan menginformasikan, mengaitkan, melibatkan, dan melatih tindakan terkait menyusui serta masalah yang berkaitan.
Melansir dari laman waba.org.my, World Alliance for Breastfeeding Action (WABA) adalah jaringan global individu dan organisasi yang berkontribusi untuk perlindungan, promosi, dan dukungan menyusui di seluruh dunia.
Manfaat ASI
Berdasarkan situs who.int, selain menjadi makanan untuk bayi, ASI (Air Susu Ibu) mengandung antibodi untuk melindungi dari banyak penyakit yang bisa menyerang anak-anak. Dengan mengonsumsi ASI, semua energi dan nutrisi bayi dapat terpenuhi.
Menurut WHO, anak-anak yang disusui memiliki tes kecerdasan yang lebih baik, cenderung tidak kelebihan berat badan, dan tidak mudah terkena diabetes di masa mendatang. Wanita yang menyusui juga memiliki risiko kanker payudara dan ovarium yang lebih rendah.
Sementara itu, tetap ada pemasaran yang mendukung penggantian ASI. Hal ini merusak upaya untuk meningkatkan tingkat dan durasi menyusui di seluruh dunia.
Tema Kampanye Tahun 2023
Melalui situs resmi WABA, tema Pekan ASI sedunia tahun ini adalah “ENABLING BREASTFEEDING: Making a difference for working parents,” atau “MENGAKTIFKAN MENYUSUI: Membuat perbedaan untuk orang tua yang bekerja.”
Pekan ASI Sedunia tahun ini berfokus pada menyusui dan ketenagakerjaan. Yang akan memperlihatkan dampak dari cuti berbayar, dukungan di tempat kerja, serta norma pengasuhan yang muncul tentang menyusui melalui pandangan orang tua sendiri.
Target pendengar yaitu pemerintah, pembuat kebijakan, tempat kerja, komunitas, dan orang tua yang berperan penting dalam memberdayakan keluarga sekaligus mempertahankan lingkungan yang ramah menyusui dalam kehidupan kerja pasca-pandemi.
WHO (World Health Organization) akan memanfaatkan minggu ini untuk memberi dukungan menyusui di lingkungan kerja, di berbagai negara, di berbagai jenis dan sektor kontrak. Bahkan, acara ini untuk mempromosikan tindakan yang dapat diambil untuk memastikan bahwa menyusui berhasil bagi semua wanita di mana pun mereka bekerja.
Penulis: Annisaa Rahmah
Editor: Redaksi Tuturpedia.com