Tuturpedia.com – ADHD merupakan kondisi yang membutuhkan penanganan tepat.
Pasalnya, kondisi tersebut bisa memicu beberapa masalah dalam berbagai aspek kehidupan jika tidak tertangani dengan baik.
Tak hanya kehidupan sehari-hari saja, ADHD juga dapat memengaruhi kehidupan di sekolah, kantor, hingga di lingkungan masyarakat.
1. Kecemasan
Rasa khawatir yang tak kunjung menghilang dan bisa menghambat aktivitas merupakan tanda kecemasan atau anxiety.
Melansir dari WebMD, sekitar setengah orang dewasa penderita ADHD juga memiliki gangguan kecemasan.
Sementara itu, ADHD terkadang juga bisa menimbulkan perasaan yang serupa. Maka dari itu, penanganan ADHD juga dapat membantu mengendalikan kecemasan.
2. Stres Parah
Gejala ADHD bisa menimbulkan stres pada diri penderitanya. Bahkan, bisa jadi tingkat stresnya meningkat lebih lama pada pasien ADHD.
Jika tidak ditangani dengan tepat, stres bisa memicu masalah lain seperti rasa kencang dan sakit pada otot, masalah pernapasan, masalah pada jantung, masalah pencernaan, dan kesulitan mengendalikan kadar gula darah.
3. Gangguan Tidur
Tak hanya itu saja, ADHD bahkan juga bisa berdampak pada kualitas tidur. Pasalnya, kondisi ini bisa meningkatkan risiko tidur mendengkur, apnea tidur, maupun sindrom restless leg.
Apnea tidur adalah kondisi saat pernapasan seseorang terhenti ketika sedang tidur, dan bisa terjadi berulang dalam semalam. Sedangkan sindrom restless leg adalah dorongan menggerakkan kaki ketika tubuh sedang beristirahat.
ADHD juga bisa mengacaukan jam internal tubuh, yang dikenal dengan circadian rhythm. Ketika circadian rhythm terdampak, penderita jadi kesulitan untuk tidur dan bangun pada jam-jam rutinnya.
4. Masalah di Tempat Kerja
Terlepas dari di mana dan seperti apa kultur tempat kerja, setiap bisnis pasti meminta karyawannya agar selalu rapi, teratur, tepat waktu, fokus, dan menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Sayangnya, ADHD bisa membuat penderitanya mengalami masalah berkonsentrasi dan fokus saat bekerja. Akibatnya, penderita ADHD kesulitan untuk menunjukkan performa yang baik di tempat kerja, atau bahkan kesulitan mempertahankan pekerjaannya.
5. Sulit Memenuhi Deadline
ADHD bisa membuat penderitanya jadi pelupa dan gampang terdistraksi. Maka dari itu, kondisi ini juga bisa mengakibatkan penderita ADHD kesulitan dalam mengelola waktu. Akibatnya, penderita ADHD sering terlambat menyelesaikan tugas atau pekerjaan.
6. Tindakan Impulsif
Penderita ADHD sering kali kesulitan menentukan batas dalam perilakunya, seperti saat makan atau berbelanja. Ditambah lagi, kondisi ADHD dapat menurunkan kadar dopamin, yang memicu timbulnya rasa senang.
Maka dari itu, penderita ADHD memiliki kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang dapat meningkatkan kadar dopamin. Seperti berbelanja secara impulsif atau menyantap banyak makanan sekaligus agar rasa senang tersebut timbul.
7. Masalah Keuangan
Kecenderungan untuk berbelanja atau mengeluarkan uang secara impulsif tentu saja meningkatkan risiko terjadinya masalah keuangan.
Ditambah lagi, penderita ADHD juga cenderung melewatkan deadline pembayaran tagihan, yang tentu saja bisa memperparah masalah keuangan yang dihadapi.
8. Kecanduan Gadget
Meskipun penderita ADHD kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi, perilakunya berubah ketika berhadapan dengan gadget seperti smartphone, TV, dan video game.
Pasalnya, perubahan gambar yang terus-menerus terjadi di layar gadget justru terlihat menarik bagi penderita ADHD. Maka dari itu, penderitanya berisiko mengalami kecanduan gadget.
9. Masalah Hubungan dengan Pasangan
Masalah dengan pasangan akan jadi semakin terasa ketika salah satunya menderita ADHD. Terlebih lagi jika kondisinya tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Pasalnya, penderita ADHD bisa jadi sering merasa terus-menerus dimarahi atau dikritik oleh pasangannya lantaran gejala ADHD yang timbul. Misalnya sikap pelupa atau kesulitan fokus ketika mendengarkan pasangan bercerita.
10. Emosi yang Meledak
Dampak lain yang bisa dipicu oleh ADHD adalah kesulitan untuk mengendalikan respon diri sendiri terhadap hal-hal yang terjadi di sekitar.
Penderita ADHD bisa jadi marah dengan cara meledak-ledak atau malah terlalu mengkhawatirkan hal-hal kecil, alias overthinking.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda