banner 728x250

Starbucks Gugat Akun X Starbucks Workers United Karena Pernyataan Pro-Palestina

Seruan persatuan pekerja Starbucks di Twitter untuk Pro-Palestina digugat pihak pusat karena berbeda keberpihakan. Foto: X.com/SBWorkersUnited
Seruan persatuan pekerja Starbucks di Twitter untuk Pro-Palestina digugat pihak pusat karena berbeda keberpihakan. Foto: X.com/SBWorkersUnited
banner 120x600

Tuturpedia.com – Raksasa kopi Starbucks mengajukan gugatan terhadap serikat pekerja yang menamakan dirinya Starbucks Workers United atas penyalahgunaan hak kekayaan intelektual perusahaan setelah postingan kontroversial serikat pekerja tersebut yang pro-Palestina.

Setelah adanya serangan teror Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, Starbucks Workers United menerbitkan postingan yang telah dihapus di X, sebelumnya Twitter.

Postingan tersebut diketahui berbunyi, “Solidaritas dengan Palestina!” Akun tersebut juga mengutip postingan di Twitter yang menunjukkan gambar buldoser menerobos pagar keamanan yang mengelilingi Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Starbucks menolak pernyataan serikat pekerja, yang menurut perusahaan mengakibatkan beberapa anggota masyarakat mengasosiasikan nama perusahaan dengan pandangan yang dianut oleh serikat pekerja, dan mengeluarkan kecaman tegas terhadap terorisme Hamas.

Dikutip dari Fox Business, Senin (23/10/23) menyatakan jika seruan pro-Palestina tersebut bersumber dari media yang tidak kredibel.

Mereka juga menegaskan jika tidak ada sangkut pautnya dengan perusahaan Starbucks yang resmi. 

“Starbucks ingin sekali lagi menyampaikan simpati terdalam kami kepada mereka yang terbunuh, terluka, terlantar, dan terkena dampak akibat aksi teror yang keji dan tidak dapat diterima, meningkatnya kekerasan dan kebencian terhadap orang-orang tak berdosa di Israel dan Gaza pada minggu ini,” tulis perusahaan tersebut minggu lalu.

“Lebih jauh lagi, kami sangat prihatin oleh penyebaran informasi yang salah, berita utama yang tidak akurat, dan postingan media sosial pihak ketiga yang berasal dari pernyataan yang dibuat oleh Workers United,” lanjutnya. 

Dikutip dari New York Post, Wakil Presiden Eksekutif Starbucks dan chief partner officer, Sara Kelly, merilis pernyataan yang menegaskan sikap tersebut.

Ia menulis bahwa postingan serikat pekerja yang menyatakan dukungan untuk Palestina dalam konteks tersebut telah berdampak negatif pada perusahaan dan para pekerjanya.

Pernyataan Kelly tersebut menghasilkan surat gencatan dan penghentian yang meminta agar Workers United/ Kelly menegaskan agar akun tersebut segera berhenti menggunakan nama perusahaan, logo, dan kekayaan intelektual Starbucks dan segera mengeluarkan pernyataan ulang atas yang sudah diserukan.  

Starbucks mengajukan gugatannya terhadap Workers United pada Rabu atas penggunaan nama dan simbol perusahaan untuk mengidentifikasi diri mereka, 

Starbucks Corporation mengklaim jika akun tersebut telah melakukan pelanggaran hak kekayaan intelektual yang dilakukan serikat pekerja merugikan reputasi perusahaan dan bahwa upaya untuk membedakan dirinya dari serikat pekerja yang menurut mereka tidak ada gunanya. 

Sementara itu, akun Starbucks Workers United mengatakan bahwa tidak ada yang akan salah mengira postingan dari akun media sosial Starbucks Workers United sebagai pernyataan yang dibuat oleh Starbucks Corporation. 

Mereka mengatakan juga bahwa serikat pekerja mempunyai kepentingan yang sah dalam menggunakan nama perusahaan atas nama serikat pekerja karena tidak adanya kebingungan seperti itu.

Serikat pekerja tersebut mengajukan gugatan terhadap Starbucks pada Rabu untuk meminta keputusan deklaratif mengenai penggunaan nama “Starbucks” dan logo perusahaan.

Mereka juga mengajukan  tuntutan pencemaran nama baik terhadap perusahaan tersebut atas pernyataan publik yang menyatakan bahwa Workers United mendukung terorisme, kebencian, kebencian, dan kekerasan.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses