Tuturpedia.com – Film prekuel “The Ballad of Songbirds and Snakes” dari seri Hunger Games, yang diadaptasi dari novel Suzanne Collins (2019), dijadwalkan akan tayang di bioskop Indonesia pada 15 November 2023.
Dalam kelanjutan tradisi film-film The Hunger Games sebelumnya, kisah ini juga diambil dari karya Collins.
Menariknya, prekuel ini membawa penonton kembali ke masa 64 tahun sebelum peristiwa Hunger Games pertama, mengungkap sejarah Presiden Coriolanus Snow sebelum ia memegang posisi tertinggi di Panem.
Berbeda dengan film sebelumnya yang berfokus pada era saat permainan mengerikan itu berlangsung, “The Ballad of Songbirds and Snakes” menawarkan perspektif baru dengan merinci kehidupan Snow pada masa mudanya.
Sinopsis Film
Sinopsis film ini membawa penonton ke periode pemulihan Panem setelah Perang Satu Dekade.
Coriolanus Snow, yang pada saat itu berusia 18 tahun dan berasal dari keluarga terhormat, berharap untuk melanjutkan warisan keluarganya dengan menjadi mentor di Hunger Games ke-10.
Namun, ambisinya terguncang ketika ia ditugaskan untuk menjadi mentor bagi Lucy Gray Baird, seorang gadis muda dari Distrik 12 yang miskin.
Awalnya, Snow tidak menyukai Lucy Gray, tetapi seiring berjalannya waktu, dia menyadari bakat dan kecerdasan yang dimilikinya.
Keduanya kemudian bekerja sama untuk mempersiapkan Hunger Games, menghadapi persaingan sengit dari mentor dan peserta lainnya.
Dalam prosesnya, Snow tidak hanya mengalami perubahan dalam pandangan terhadap Lucy Gray, tetapi juga menemukan dirinya terlibat dalam cinta yang kompleks dan menentukan.
Berlatar Hunger Games ke-10
Film ini memberikan latar waktu pada Hunger Games ke-10, sebuah periode yang terjadi 64 tahun sebelum penyelenggaraan Hunger Games ke-74, yang merupakan fokus dari trilogi awal.
Meskipun berada dalam latar waktu yang berbeda, film ini tetap mengikuti kronologi yang serupa, menempatkan penonton dalam suasana yang lebih konservatif karena teknologi pada masa itu belum mencapai tingkat kemajuan yang terlihat dalam trilogi utama.
Melengkapi Cerita Sebelumnya
Selain itu, “The Ballad of Songbirds and Snakes” diharapkan dapat melengkapi dan menjawab sejumlah pertanyaan yang mungkin muncul dalam benak penonton mengenai cerita sebelumnya.
Plot hole yang mungkin telah terabaikan dalam trilogi sebelumnya akan diisi, termasuk pemahaman lebih lanjut tentang karakter seperti Plutarch Heavensbee dan penyiar Hunger Games, Caesar Flickerman.
Meskipun film ini berlatar 64 tahun yang lalu, penonton dapat mengharapkan pengenalan kembali kepada karakter-karakter yang sudah familiar dari Hunger Games Universe.
Ini memberikan pengalaman menyegarkan sambil mengaitkan benang merah dari prekuel ke cerita utama yang telah diciptakan oleh Suzanne Collins.
Dengan demikian, “The Ballad of Songbirds and Snakes” diharapkan menjadi tambahan yang berharga untuk naratif Hunger Games, menyajikan lapisan-lapisan baru yang mendalam tentang dunia yang penuh intrik dan penuh keputusan sulit.
Itulah gambaran singkat mengenai alur cerita dan fakta dari film The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes, yang diputar di bioskop Indonesia pada tanggal 15 November 2023.***
Penulis: Muhamad Rifki
Editor: Nurul Huda