banner 728x250
Health  

Selain China, Inilah Daftar Negara yang Laporkan Adanya Lonjakan Kasus Pneumonia Misterius

Daftar negara yang laporkan adanya peningkatan kasus pneumonia. Foto: Pexels.com/Polina Tankilevitch
Daftar negara yang laporkan adanya peningkatan kasus pneumonia. Foto: Pexels.com/Polina Tankilevitch
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Belakangan ini muncul kasus pneumonia atau radang paru-paru misterius pada anak-anak di China.

Sampai saat ini pihak pemerintah China masih belum dapat memastikan penyebab dari fenomena lonjakan kasus pneumonia ini.

Namun, diketahui jika kasus pneumonia tersebut dipicu oleh infeksi bakteri mycoplasma pneumoniae.

Kasus yang sempat membuat rumah sakit penuh dan sesak oleh pasien ini ternyata tidak hanya terjadi di China, tetapi beberapa negara diketahui telah melaporkan adanya peningkatan kasus yang mirip.

Lalu negara mana sajakah yang juga mengalami peningkatan kasus pneumonia misterius ini? Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Selasa (5/12/2023), berikut beberapa negara yang mengalami peningkatan penyakit pernapasan ini.

1. Belanda 

Diketahui jika pemerintah Belanda juga ikut melaporkan adanya peningkatan kasus pneumonia yang diderita anak-anak rentang usia 5 sampai 14 tahun. 

Menurut Institut Layanan Kesehatan Belanda (NIVEL) melaporkan setidaknya ada 130 laporan dari 100.000 anak menderita pneumonia hingga 26 November 2023.

Angka ini terbilang tinggi di Belanda, lantaran tahun lalu penderita pneumonia pada anak hanya mencapai 58 dari 100.000 anak.

Selain itu, dokter juga melihat  bahwa kasus pneumonia ini menyerang lebih banyak kelompok anak muda berusia antara 15 sampai 24 tahun. 

2. Denmark

Menurut Statens Serum Institute Denmark atau SSI melaporkan adanya peningkatan warga Denmark yang mengidap pneumonia.

Sama seperti di negara lainnya, kasus di negara ini juga mengalami peningkatan bahkan lebih dari tiga kali lipat hanya dalam lima minggu. 

Awalnya hanya ada 168 kasus, tetapi kini ada sekitar 541 orang dilaporkan mengidap pneumonia. Bahkan penyakit ini ternyata sudah meluas ke seluruh wilayah Denmark. 

3. Amerika Serikat

Dilaporkan jika sejumlah negara bagian di Amerika Serikat juga mengalami peningkatan pasien yang menderita pneumonia. 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan adanya lonjakan warga negara bagian yang terkena penyakit pernapasan tersebut.

Negara bagian yang mengalami lonjakan tersebut di antaranya Louisiana, Mississippi, New Mexico, Puerto Rico, Tennessee, Texas, Carolina Selatan, Alabama, California, Colorado, Florida, dan Georgia.

Selain di dua belas wilayah tersebut, tercatat ada juga laporan di wilayah Ohio dan Massachusetts. Ada sekitar 142 anak yang mengalami penyakit ini sejak Agustus 2023. 

4. Inggris 

Di wilayah Wales, Inggris dilaporkan ada sekitar 49 anak terjangkit penyakit infeksi pernapasan pneumonia sejak bulan April hingga September 2023. 

Menurut Dinas Kesehatan Wales (PHW), menyebutkan jika jumlah kasus tersebut termasuk dalam lonjakan kasus terbesar sejak tahun 2020 lalu. 

Hingga saat ini, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menyebutkan jika pihaknya masih memantau situasi tersebut. 

5. Perancis

Di Perancis sendiri, kasus lonjakan penyakit pneumonia pada anak terjadi sebesar 36 persen pada minggu ketiga bulan November 2023. Kasus yang terjadi di Perancis ini banyak dikaitkan dengan infeksi Mycoplasma pneumoniae yang terjadi di China. 

Kasus Pneumonia Misterius Masuk ke Indonesia  

Kabar terbaru menurut Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama menyebutkan jika saat ini terdapat adanya laporan kasus mycoplasma pneumonia yang menginfeksi anak-anak. 

Saat ini, anak yang diduga terkena pneumonia tersebut sedang dalam perawatan di rumah sakit. 

Pihak Dinkes DKI masih menghimpun jumlah kasus mycoplasma pneumonia di Jakarta. Hal tersebut dikarenakan untuk membuktikan bahwa pasien terjangkit infeksi mycoplasma pneumonia perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium secara sangat spesifik. 

Tak hanya itu saja perlu juga dilakukan tes PCR (polymerase chain reaction) untuk mencari tahu penyebabnya.***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses