banner 728x250
News  

Ratusan Bangunan Rusak Akibat Gempa Sumedang, Pakar ITB Soroti 3 Faktor Ini

Kata pakar ITB tentang gempa Sumedang. Foto: Pixabay.com/Angelo_Giordano
Kata pakar ITB tentang gempa Sumedang. Foto: Pixabay.com/Angelo_Giordano
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap sudah empat kali terjadi gempa Sumedang sejak Minggu (31/12/2023). Akibat rentetan gempa Sumedang ini, ratusan bangunan mengalami kerusakan.

Dilansir dari laman Sitabah Kabupaten Sumedang pada Selasa (2/1/2024), saat ini sudah ada 991 bangunan yang rusak. Dengan perincian 754 unit rusak ringan, 119 unit rusak sedang, dan 118 unit rusak berat.

Menanggapi peristiwa gempa Sumedang ini, Dekan Fakultas Ilmu dan Kebumian dari ITB, Irwan Meilano, menyebutkan kemungkinan pemicu gempa.

“Saya setuju dengan apa yang telah disampaikan oleh Badan Geologi. Kemungkinan ada sumber gempa di sana, yakni aktivitas dari Sesar Cileunyi-Tanjungsari. Namun, masih perlu dicari untuk detailnya. Baik parameter sumber gempanya, panjangnya, tingkat aktivitasnya, maksimum magnitudonya, serta lain sebagainya,” katanya, dikutip dari laman ITB.

Selain itu, Irwan Meilano mengungkapkan saat ini ITB bersama beberapa lembaga terkait sedang mencari parameter dari sumber-sumber gempa baru untuk mengidentifikasi lebih detail mengenai peristiwa gempa Sumedang.

Irwan Meilano juga menyoroti kekuatan gempa yang tidak terlalu besar, tetapi menimbulkan kerusakan yang signifikan.

“Terdapat tiga hal yang menjadi concern, pertama adalah ternyata ada sumber gempa yang tidak terlalu besar dari Magnitudo-nya, namun ternyata cukup dangkal kedalamannya. Kedua bagaimana karakteristik lapisan tanah di Jawa Barat yang mempunyai berbagai produk vulkanik, sehingga dapat meningkatkan guncangan gempa,” ungkapnya.

Selanjutnya, yang ketiga adalah kondisi geografis wilayah di Sumedang dan sekitarnya sudah memiliki 1,1 juta penduduk dan telah dipadati bangunan. Tiga hal tersebut, lanjutnya, menjadikan gempa berkekuatan kecil, tetapi guncangannya keras di permukaan.

Oleh karena itu, dia berpesan agar masyarakat terus waspada dengan potensi gempa yang walaupun kekuatannya tidak besar, tapi bisa berdampak signifikan.

“Hal inilah yang perlu menjadi pembelajaran, khususnya bagi masyarakat di Jawa Barat,” ungkap Irwan Meilano.

Dilansir dari laman Pemkab Sumedang, Saat ini Pemda Sumedang telah mengeluarkan Keputusan Bupati tentang Darurat Bencana Gempa.

“Kami sudah tetapkan selama tujuh hari mulai hari ini tanggal 1-7 Januari 2024. Kami fokus ke tanggap darurat untuk memastikan warga masyarakat semuanya bisa kami bantu kami fasilitasi, dan bisa kami lindungi,” tutur Herman Suryatman, Pj Bupati Sumedang.***

Penulis: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses