banner 728x250
News  

Profil dan Jejak Karier Eddy Rumpoko dari Jurnalis hingga menjadi Wali Kota Batu Selama 10 Tahun

Profil dan perjalanan karier Eddy Rumpoko. Foto: Instagram.com/eddy_rumpoko
Profil dan perjalanan karier Eddy Rumpoko. Foto: Instagram.com/eddy_rumpoko
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Berita duka kembali menghampiri Kota Batu dengan meninggalnya mantan Wali Kota, Eddy Rumpoko, di usia 63 tahun pada Kamis (30/11/2023). 

Eddy Rumpoko meninggal di RS dr. Kariadi, Semarang, pukul 05.30 WIB, dan jenazahnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Batu pada pukul 14.55 WIB. 

Eddy Rumpoko, yang memimpin Kota Batu dari 2007 hingga 2017, meninggalkan jejak karier dan sejumlah prestasi yang mengukir namanya dalam sejarah kepemimpinan di daerah tersebut. Seperti apa? Simak selengkapnya sebagai berikut.

Profil dan Perjalanan Karier Eddy Rumpoko

Eddy Rumpoko dilahirkan di Manado, Sulawesi Utara, pada 8 Agustus 1960, sebagai putra dari mendiang Brigjen TNI (Purn) Soegiyono dan Egnie Rumambe. 

Ayahnya, Ebes Soegiyono, juga merupakan mantan Wali Kota Malang pada periode 1973-1983, serta perintis berdirinya PS Arema, mengakarkan Eddy dalam dunia sepak bola Malang. 

Pernikahannya dengan Dewanti Rumpoko menghasilkan tiga anak: Dinasty, Ganisa, dan Raras Rumpoko.

Sebelum memasuki dunia politik, Eddy Rumpoko memulai kariernya sebagai jurnalis, menjabat sebagai pimpinan umum Harian Suara Indonesia dari 1985 hingga 1990. 

Pengalaman ini membentuknya sebagai seorang yang memiliki jaringan luas, tidak hanya sebagai wartawan, tetapi juga sebagai pengusaha.

Perjalanan politiknya dimulai saat ia ditunjuk sebagai ketua DPW Pemuda Pancasila Jawa Timur pada 1990-1995. 

Namun, puncak kariernya terjadi pada 2007 ketika ia terpilih sebagai Wali Kota Batu bersama wakilnya, Budiono. Pada 2012, Eddy Rumpoko kembali terpilih dengan Punjul Santoso sebagai wakilnya. 

Di bawah kepemimpinannya, Kota Batu mengalami transformasi menjadi salah satu destinasi wisata terbaik di Jawa Timur.

Namun, keberhasilan tersebut disertai oleh bayang-bayang kontroversi. 

Pada 2022, Eddy Rumpoko terjerat dalam kasus korupsi karena ia terbukti menerima gratifikasi sebesar Rp 46,8 miliar selama menjabat sebagai Wali Kota Batu. 

Akibatnya, ia divonis 7 tahun penjara dan denda Rp 500 juta, subsider 3 bulan penjara. 

Ironisnya, saat menjalani hukuman di Lapas Kelas 1 Semarang, ia mengembuskan napas terakhirnya.

Meskipun tersandung dalam skandal tersebut, Eddy Rumpoko tetap diakui sebagai salah satu Wali Kota terbaik Kota Batu. 

Kepemimpinannya berhasil mengubah Kota Batu menjadi destinasi wisata unggulan Jawa Timur. 

Selama masa jabatannya, ia berhasil membuka peluang investasi bagi para investor, yang berujung pada berdirinya sejumlah tempat wisata modern seperti Jatim Park, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan lainnya.

Sebagai sosok yang kontroversial, Eddy Rumpoko meninggalkan warisan yang mencampur aduk. 

Meski terjerat kasus korupsi, pencapaiannya dalam memajukan pariwisata Kota Batu tetap menjadi cerminan keberhasilan seorang pemimpin.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses