Tuturpedia.com – Baru-baru ini masyarakat dikejutkan dengan harga beras yang terus melambung. Hal ini membuat masyarakat terutama dari kalangan kelas bawah merasa tertekan dengan harga yang ada.
Krisis harga beras ini juga sudah terdengar ke telinga para dewan rakyat, Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati merasakan keprihatinan atas naiknya harga beras tersebut.
“Pemerintah harus bergerak, kenaikan ini semakin menekan rakyat yang masih dalam kondisi pemulihan ekonomi,” ungkapnya pada Parlementia, Senin (11/9/23).
Diketahui harga beras terus melonjak naik sejak bulan Agustus 2023 kemarin. Dalam beberapa pekan terakhir juga harga beras terlihat sudah mencapai harga eceran tertinggi (HET), ini merupakan rekor baru untuk bangsa Indonesia.
Dikutip dari laman DPR RI, Senin (9/10/23) data Panel Harga Badan Pangan menunjukkan jika harga beras di lapangan sudah ada yang mencapai Rp 16.000-17.000 per kilogramnya.
Pada data tersebut juga mencatat jika diperkirakan harga beras per karungnya akan mencapai Rp 1 juta rupiah.
Sementara itu, menurut Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, menyatakan jika stok beras di Indonesia masih dinyatakan melimpah.
Dikutip dari laman Kemendag RI, Senin (9/10/23) tanggapan lain dilontarkan oleh Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), mereka mengatakan jika stok beras nasional belum cukup untuk kurun waktu empat bulan ke depan.
Ketua Ikappi juga mengatakan jika kondisi krisis beras dan kenaikan harga beras tahun ini menjadi yang terburuk sepanjang sejarah.
Pihak Ikappi juga meminta untuk Presiden RI mengupayakan langkah yang paling efektif untuk mengatasi masalah ini.
Namun, saat Indonesia tengah dilanda krisis beras dan tingginya harga beras, terdapat wacana baru dari ESDM yang menuai kritik.
Pemerintah melalui Kementerian ESDM menyatakan akan menganggarkan sebesar Rp 300 miliar untuk pembagian gratis rice cooker.
Dikutip dari Instagram @infojawabarat, hal ini seiring terbitnya Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik bagi Rumah Tangga.
Aturan tersebut dikeluarkan untuk mendorong pemanfaatan energi bersih. Program tersebut pun bakal dieksekusi tahun ini.
Warga yang akan mendapatkan rice cooker gratis bakal mendapat satu set EML beserta buku petunjuk pengoperasian, kartu garansi, dan brosur yang berisi rekomendasi pola pemakaian.
Pemerintah menyatakan jika program ini dikhususkan untuk masyarakat miskin yang telah memenuhi beberapa persyaratan, salah satunya adalah masyarakat yang menerima KPM (Kelompok Penerima Manfaat).
Sayangnya, belum juga rencana ini terealisasi, salah satu program pemerintah ini mendapatkan berbagai macam komentar dari warganet.
Salah satu komentar yang sempat viral di media sosial X berasal dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti.
Pada postingannya tersebut, ia berkomentar jika bantuan rice cooker kurang sesuai dengan keadaan Indonesia saat ini.
“Kenapa hal yang batal tahun lalu tetap dipaksakan tahun ini? Bukankah lebih (baik) anggaran seperti ini dialihkan untuk mengurangi/ subsidi harga berasnya. Atau berikan dalam nilai tunai untuk membantu meringankan masyarakat belanja kebutuhan pangannya???” tulisnya pada akun @susipudjiastuti.
“Tahun lalu kompor listrik, sekarang rice cooker. Kenapa tidak dibelikan bahan pangan?Ikan lele dapat jutaan kg, proteinnya bisa kurangi stunting. Telur puluhan jutaan butir. Nelayan bisa dapat seribu perahu untuk tangkap ikan bisa dapat ton nan per tahunnya, rehab rumah, wc umum,” lanjutnya lagi.
Sontak postingan ini pun mendapatkan beragam komentar yang senada dengan komentar yang dilontarkannya.
Beberapa warganet merasa bantuan rice cooker kurang sesuai ketika harga beras sedang melambung di pasaran.
Sebab, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah bantuan beras dan harga beras yang lebih murah.
“Yang dibutuhkan kan berasnya, ini malah dikasih rice cooker percuma kalau ga ada berasnya,” tulis akun @redyan_syah.
“Tanpa rice cooker masyarakat masih bisa masak mengolah beras menjadi nasi. Tanpa beras masyarakat tidak bisa mengolah rice cooker makanan untuk dimakan,” tulis akun @michetenggono.
“Berarti jelas program pemerintah bukan karena nggak ada duitnya, tapi nggak ada kebijakan yang bijaknya. Selalu membuat masyarakat bertanya-tanya,” tulis akun @alfinpranata42.
Kabar program pembagian rice cooker secara gratis ini sebenarnya sudah mencuat pada 2022 lalu.
Saat itu pemerintah gagal membagikan kompor listrik dan menggantinya dengan membagikan alat dapur lainnya.
Hingga saat ini rencana program Pemerintah dan Kementerian ESDM ini masih menunggu persetujuan Bappenas dan Kemenkeu sebagai pemberi dana.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda
















Respon (0)