banner 728x250
News  

Kementan Siapkan Pengembangan Lahan Rawa Demi Tingkatkan Produksi Pangan

Kementan siapkan pengembangan lahan rawa demi tingkatkan produksi pangan. Foto: Pexels.com/Irina Iriser
Kementan siapkan pengembangan lahan rawa demi tingkatkan produksi pangan. Foto: Pexels.com/Irina Iriser
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Dalam meningkatkan produktivitas lahan rawa dan indeks pertanaman, Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan program pengembangan lahan produktif.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengharapkan peningkatan produksi padi pada 2024, mengingat saat ini Indonesia memasuki masa tanam I bulan Oktober – Maret.

Mentan mengungkapkan, terdapat potensi luar biasa sekitar 1,5 juta hektare lahan rawa, mulai dari rawa mineral sampai rawa tadah hujan, yang siap diolah untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produksi nasional

“Kita berencana untuk mempercepat proses ini, Indonesia memiliki potensi luar biasa dengan sekitar 1,5 juta hektare lahan yang dapat kita garap. Fokus utama kita saat ini adalah meningkatkan produktivitas dan Indeks Pertanaman (IP) dengan lebih mudah,” imbuh Mentan Amran.

Ia juga menetapkan target untuk mengubah lahan rawa dengan IP yang awalnya 1 menjadi 2, serta yang sebelumnya 0 menjadi 1.

“Kita berkomitmen untuk mencapai target ini,” ucapnya.

Oleh sebab itu, Kementan menggulirkan pengembangan lahan rawa. Ali Jamil selaku Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) mengatakan jika pengembangan lahan rawa adalah upaya dalam meningkatkan produktivitas atau meningkatkan IP lewat kegiatan penataan sistem air dan lahan.

“Melalui program ini kami memperbaiki secara keseluruhan yang menjadi faktor penghambat produktivitas dan peningkatan IP,” tutur Dirjen PSP.

Ali Jamil mengakui bahwa dalam pengembangan lahan terdapat banyak kendala, antara lain tingkat kesuburan yang rendah, kemasaman tanah yang tinggi, dan air yang fluktuatif.

“Selain itu infrastruktur lahan dan air masih sangat terbatas dan belum berfungsi optimal. Biaya usaha tani di lahan rawa juga masih tinggi,” ujarnya.

Dalam mengantisipasi hal itu, pengembangan lahan rawa dapat dilakukan lewat kegiatan optimasi lahan rawa dengan pembangunan atau rehabilitasi irigasi di tingkat usahatani.

“Pengembangan lahan rawa juga dilakukan dengan cara penguatan tanggul, drainase, dan infrastruktur irigasi rawa lainnya,” pungkas Ali.

Tidak hanya itu, dilaksanakan pula pembuatan dan penataan infrastruktur lahan berdasarkan tipologi.

“Termasuk rehabilitasi saluran irigasi rawa dan pembangunan pintu air untuk tata kelola air di lahan rawa,” sambungnya.

Sebagai informasi, luas rawa di Indonesia mencapai 33,4 juta ha, terdiri dari rawa pasang surut seluas 20,1 juta ha (60%) dan rawa lebak seluas 13,3 juta ha (40%). Dari 34,4 juta ha, hanya 1,8 juta ha (3,4%) saja yang telah dikembangkan oleh pemerintah dan 2,1 juta ha oleh masyarakat.***

Penulis: Ixora F

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses