Jateng, Tuturpedia.com – PT Federal International Finance (FIFGROUP) Cabang Blora, Jawa Tengah, siap memberikan kebijakan restrukturisasi atau keringanan pinjaman kredit bagi debitur (nasabah/konsumen), khususnya pedagang yang terkena dampak kebakaran di Pasar Ngawen.
Kepala Cabang FIF Blora Sugeng Karyanto Saat dikonfirmasi oleh awak media ini, pada Selasa, (16/01/2024) mengatakan, bahwa berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil pendataan petugasnya di lapangan hingga saat ini belum ada.
“Dari, kebakaran pasar di Ngawen kemarin kita tidak ada secara langsung iya, mungkin dampaknya kan. contoh kontraknya, atas nama sana, kayaknya nggk ada. Dan kemarin saya tanya petugas dilapangan, apakah ada yang dari sana, ternyata cuma dua, itupun yang memiliki ruko di depan. tak ikut terbakar. Jadi masih aman,” ucap Sugeng sapaan akrab Kepala Cabang FIF Blora ini.
Kemudian ketika disinggung oleh awak media ini kembali terkait dua konsumennya tersebut, apakah masuk keringanan di FIF cabang Blora? Pihaknya pun menceritakan bahwasanya sudah melakukan koordinasi.
“Kalau yang ini kan nggak terkena dampaknya. Dan kita sudah melakukan komunikasi negosiasi kepada mereka (dua konsumennya di Pasar Ngawen), juga nggak papa, iya jadi nggak masalah,” ungkapnya kembali.
“Tetapi yang mungkin saya baru telusuri itu berkordinasi dengan temen-temen dari petugas FIF Blora yang sudah kesana, dan saya pertanyakan itu, apakah ada nggak? Sampai sekarang harus diregistrasi ada nggak? Dan, kalau seandainya adapun kita pastinya juga Kordinasi dengan pemerintah kan,” ungkapnya kembali.
Lebih lanjut, dirinya juga menyampaikan kembali bahwasanya selain dua itu. FIF cabang Blora, berupaya terus gerak cepat untuk melakukan penelusuran kepada nasabah konsumennya yang terdampak langsung dari musibah dahsyatnya si jago merah yang meluluh lantakkan dalam Pasar Ngawen.
“Hingga saat ini kita masih menelusuri terus, apakah ada konsumen-konsumen kita yang terdampak dari kebakaran itu. Dan, jikalau pun ada nanti kita kasih kebijakan khusus lah, nanti seperti apa. kita suruh datang kesini, seperti apa, maunya seperti apa, nanti kita bisa negonya seperti itu,” jelasnya.
“Jadi, sampai hari ini kemarin saya tanyakan ke kolektor-kolektor yang bagian sana itu ada dua, tapi bukan yang dikebakarnya tetapi yang ruko didepan, dan sekarang masih aktivitas seperti biasa. jadi nggak berdampak. Yang jadi masalah kan di dalamnya yang kebakaran itu. Lha itu kita telusuri belum ada. Coba nanti kita menunggu laporan seminggu lagi dari petugas yang melakukan penagihan dan mungkin dari itu bisa diketahui kena dampak atau tidak,” jelasnya kembali.
Terlepas dari itu, pihaknya pun memberikan pesan kepada pedagang pasar Ngawen untuk segera bangkit kembali dari musibah kebakaran ini.
“Pesan saya, sama seperti yang lain yakni adalah memotivasi kepada pedagang untuk bangkit kembali dari keterpurukan kondisi yang ada. Jangan hanya berpangku tangan, semisal ‘waduh sudah ludes saya sudah nggak bisa apa apa’, tapi kalau nggak ada motivasi iya gimana bisa, karena masyarakat sudah bersaing, hari ini dengan besok, dan besoknya sudah selalu berubah. Sekali lagi, Lebih berhati-hati dalam hal apapun,” imbuhnya.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Nurul Huda
