Tuturpedia.com – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo hadir dalam High Level Forum yang mengusung tema “Connectivity in Open Global Academy” yang diselenggarakan pada Rabu (18/10/2023) di China National Convention Center, Beijing.
Selain Presiden Jokowi, turut hadir mendampingi presiden, yaitu Badan Usaha Milik Negara selaku Ad Interim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun.
Dalam pidatonya, Jokowi menerangkan bahwa terdapat empat poin yang penting dalam membangun konektivitas di suatu negara.
“Yang pertama, harus memberikan manfaat ekonomi. Yang kedua, harus dilakukan merata dan inklusif. Yang ketiga, harus memperhatikan aspek keberlanjutan, dan yang keempat, harus didukung pengembangan sumber daya manusia dan alih teknologi,” terang Presiden Jokowi, dilansir dari setneg.go.id pada Rabu (18/10/2023).
Menurut Jokowi, keempat poin tersebut adalah sebuah landasan dalam kerja sama Belt and Road Initiative (BRI) untuk membangun konektivitas.
“Sehingga BRI ini dapat menjadi solusi bagi pengembangan konektivitas dan berkontribusi bagi perdamaian di kawasan untuk menciptakan kemakmuran bersama,” pungkas Kepala Negara.
Pada kesempatan yang sama, dia juga menyampaikan sejumlah pembangunan konektivitas yang telah dilakukan Indonesia selama sembilan tahun terakhir.
Jokowi meyakini bahwa pembangunan konektivitas adalah jalan kemakmuran bagi sebuah negara.
“Selama sembilan tahun sampai akhir 2023, Indonesia membangun lebih dari dua ribu kilometer jalan tol, dan juga membangun jalan nontol, pelabuhan-pelabuhan baru, dan bandara-bandara baru,” terang Jokowi.
Selain membangun infrastruktur besar, Kepala Negara juga mengungkapkan bahwa Indonesia akan membangun konektivitas lewat pembangunan infrastruktur kecil yang tersebar di seluruh desa di Indonesia.
“Ada lebih dari 320 ribu kilometer jalan desa, 1,7 juta meter jembatan, dan lain-lainnya,” tambahnya.
Tidak hanya membangun konektivitas fisik, Jokowi menyebutkan Indonesia juga terus memperluas konektivitas digital untuk menjangkau daerah terluar atau perbatasan.
Kemudian, pembangunan fasilitas pelayanan masyarakat juga terus dibangun, seperti fasilitas pendidikan dan kesehatan.
“Semua itu dapat mendongkrak daya saing ekonomi dan investasi Indonesia, serta menjadi fundamental pertumbuhan yang kokoh dan berkelanjutan,” tuturnya.***
Penulis: Ixora F
Editor: Nurul Huda