banner 728x250

Jokowi Ingin Jadi Rakyat Biasa dan Kembali ke Solo Usai Tak Jadi Presiden

Jokowi ingin jadi rakyat biasa usai menjadi presiden Oktober 2024. Foto: Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden
Jokowi ingin jadi rakyat biasa usai menjadi presiden Oktober 2024. Foto: Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memiliki rencana ketika dirinya sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden RI.

Jokowi mengatakan dirinya ingin menjadi rakyat biasa dan kembali ke Solo, Jawa Tengah, usai menyelesaikan tugasnya sebagai presiden RI, pada Oktober 2024.

“Ya, jadi rakyat biasa, kembali ke Solo dan jadi rakyat biasa,” ujar Jokowi di sela kunjungan kerja di Pasar Tradisional Purworejo, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024).

Para awak media kemudian melontarkan pertanyaan terkait peluang Jokowi berkiprah sebagai salah satu pejabat di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Jadi sekjen PBB bagaimana pak?” tanya salah satu wartawan kepada Jokowi.

Sang kepala negara kemudian merespons pertanyaan tersebut dan kembali menegaskan bahwa dirinya hanya ingin pensiun di kota asalnya di Solo. Jokowi berujar dirinya hanya ingin menjadi rakyat biasa.

“Kembali ke Solo dan jadi rakyat biasa. Sudah,” kata Jokowi

Tahun 2024 merupakan tahun terakhir kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden, setelah terpilih dua periode yakni pada 2014 dan 2019.

Pada periode pertamanya, Jokowi menggandeng Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden RI. Kemudian di periode keduanya, Jokowi menggandeng Ma’ruf Amin.

Isu Dinasti Politik Jokowi

Saat menjabat sebagai presiden di periode keduanya, Jokowi disebut melakukan praktik dinasti politik. Kabar ini berembus lantaran segenap keluarga Jokowi menjabat posisi strategis di pemerintahan.

Saat ini, anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka juga berhasil menduduki jabatan sebagai Wali Kota Surakarta. Bahkan, Gibran turut mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden 2024 mendampingi Prabowo Subianto.

Prabowo dan Gibran berkompetisi melawan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Keberhasilan Gibran maju Pilpres 2024 juga tak lepas dari isu dinasti politik Jokowi. Sebab, Gibran yang baru berusia 36 tahun seharusnya belum memenuhi syarat untuk maju sebagai cawapres Prabowo. 

Langkah Gibran menjadi mulus lantaran sang paman, Anwar Usman yang saat itu menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) mengubah peraturan yang membolehkan seseorang berumur di bawah 40 tahun untuk maju dalam pilpres, asalkan pernah menjabat sebagai kepala daerah.

Sementara anak sulung Jokowi, Kaesang Pangarep merupakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang turut mendukung pencalonan Gibran. 

Menantu Jokowi, Bobby Nasution juga menjabat posisi strategis di kancah politik tanah air karena sukses menjabat Wali Kota Medan.

Di tengah isu dinasti politik, Jokowi menjawab isu tersebut dengan santai. 

“Ya itu kan masyarakat yang menilai,” ucap Jokowi usai menghadiri acara Investor’s Daily Summit 2023 di Jakarta, 24 Oktober 2023.

Jokowi mengatakan pemilihan presiden tak ditentukan oleh segelintir elite. Oleh karena itu, ia menilai hal yang terjadi saat ini adalah bagian dari demokrasi.

“Semuanya yang memilih itu rakyat, yang menentukan itu rakyat, yang mencoblos itu rakyat, bukan itu bukan elite, bukan partai. Itulah demokrasi,” terang Jokowi.***

Penulis: Angghi Novita

Editor: Annisaa Rahmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses