Jateng, Tuturpedia.com – Calon legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Jawa Tengah III, Harsono memberangkatkan 2000 tim relawan untuk ikuti perhelatan akbar di Stadion Jatidiri Semarang pada (9/12/2023) pagi.
Perhelatan akbar tersebut yaitu dalam rangka puncak hari ulang tahun (HUT) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang ke-9 dan konsolidasi nasional.
Adapun tim relawan yang diberangkatkan oleh caleg DPR RI Jateng III ini, meliputi daerah pemilihan (Dapil) empat kabupaten yaitu Blora, Rembang, Pati, dan Grobogan.
Yang di antaranya merupakan relawan Perkumpulan Rejo Semut Ireng dan plat K beserta relawan lainnya.
“Hari ini kami bersama tim pemenangan berangkat ke Semarang, tepatnya di Stadion Jatidiri Semarang. Kami memberangkatkan 40 bus, per bus ada 50 orang. Jadi totalnya 2000 tim pemenangan dari relawan,” ucap Harsono kepada awak media.
Lebih lanjut, pihaknya juga menyampaikan bahwa hari lahir (harlah) PSI yang jatuh setiap tanggal 16 November, harusnya diperingati.
Akan tetapi, karena ada masa tenang kampanye, maka partai berlambang kepalan tangan yang menggenggam bunga mawar berwarna putih ini harus menaati aturan.
“Puncak harlah PSI yang diikuti kisaran 40 ribu orang siap menggemparkan Stadion Jatidiri Semarang. Dan kami siap memenangkan capres-cawapres Prabowo-Gibran,” ungkapnya.
Harsono pun buka suara saat disinggung oleh awak media mengenai dirinya yang mengikuti kontestasi Pemilu 2024, khususnya Dapil Jateng III.
“Dapil 3 memang secara ekonomi minim ya. Saya banyak tahu di dunia pengusaha, jadi saya lebih tahu. Jateng 3 ini sedikit tertinggal ketimbang daerah lainnya soal ekonominya,” jelasnya.
Sosok pria yang merupakan anggota dari Perkumpulan Rejo Semut Ireng ini tidak mencari uang dalam politik ketika menjadi anggota DPR RI, namun dia akan berupaya dalam menciptakan lapangan pekerjaan, agar mampu menaikkan perekonomian.
“Saya bukan cari kerja di politik, tapi saya sudah kerja dan diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Dan keadilan sosial harus ada terkhusus di bidang kesehatan,” tandasnya.
“Kami PSI tak ingin masyarakat dibeda-bedakan. Fakir miskin dan orang kaya semua harus adil. Yaitu memiliki BPJS kesehatan dari negara. Meskipun orang miskin menggunakan BPJS, harus dilayani dengan baik, jangan dibeda-bedakan,” sambungnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa PSI mendorong dan memperjuangkan undang-undang perampasan aset koruptor. Ketika ada oknum sudah divonis korupsi akan diambil semua asetnya dan dimasukkan ke kas negara kemudian dikembalikan ke masyarakat.
“Manfaatnya apa? Di Jateng 3 misalnya, karena kas negara besar, maka subsidi pupuk, pembangunan jalan, BBM langsung diterima, tidak dirampok oleh koruptor,” terangnya.
Tak hanya itu, ia juga menilai bahwa pembangunan di era Presiden Jokowi sudah baik, hanya saja dikorupsi sehingga pembangunan tidak merata.
“Contoh adanya BTS yang dikorupsi. Harusnya seluruh masyarakat berhak mendapatkan akses internet yang sama, karena sekarang sudah zamannya bisnis online semua. Namun demikian kesempatan itu hilang semua karena koruptor,” tegasnya.
“Maka PSI mendorong agar undang-undang perampasan aset koruptor segera disahkan. Tidak takut dihukum, paling menjalankan 10 tahun tahanan. Kalau dia kerja enggak bakalan bisa cepat kaya, ya memilih korupsi. Koruptor takutnya hanya satu, yaitu miskin,” pungkasnya.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Annisaa Rahmah















