banner 728x250
News  

Gunung Slamet Kembali Aktif: Status Ditingkatkan dari Normal ke Waspada

Gunung Slamet kembali aktif. FOTO: Tripadvisor
Gunung Slamet kembali aktif. FOTO: Tripadvisor
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Gunung Slamet (3.432 mdpl) yang terletak di daerah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, telah kembali menjadi aktif setelah lima tahun tanpa menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik pada Oktober 2023. 

Badan Geologi, melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), telah meningkatkan status Gunung Slamet dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) mulai 19 Oktober 2023, pukul 08.00 WIB.

Informasi ini disampaikan melalui surat resmi dari PVMBG dengan nomor 458.Lap/GL.03/BGV/2023, tanggal 19 Oktober 2023.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho, mengkonfirmasi peningkatan status Gunung Slamet ini dan menyatakan bahwa mereka telah memiliki rencana kontingensi bencana erupsi Gunung Slamet untuk wilayah Jawa Tengah. 

“Berdasarkan surat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dengan Nomor 458.Lap/GL.03/BGV/2023 tertanggal 19 Oktober 2023, status Gunung Slamet ditingkatkan dari Level I atau Normal menjadi Level II atau Waspada sejak pukul 08.00 WIB tadi,” ungkap Budi, Kamis (19/10/2023).

Oleh karena itu, mereka akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Slamet dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Kabupaten Pemalang dan Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Serayu Wilayah Slamet Selatan di Purwokerto.

BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada serta tidak terpengaruh oleh berita palsu (hoaks) yang berkaitan dengan peningkatan aktivitas Gunung Slamet.

Di sisi lain, Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, mengingatkan masyarakat dan wisatawan agar tidak berada dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet sebagai langkah antisipatif setelah peningkatan status dari level I (Normal) menjadi level II (Waspada).

“Kami imbau masyarakat tetap tenang dan waspada serta tidak terpengaruh terhadap berita hoaks yang berkaitan dengan peningkatan aktivitas Gunung Slamet,” tuturnya.

PVMBG mencatat bahwa selama pengamatan dari 1 hingga 18 Oktober 2023, Gunung Slamet mengalami sekitar 2.096 kali gempa hembusan. 

Selain itu, terdapat tiga kali gempa tremor harmonik, dua kali gempa vulkanik dalam, 12 kali gempa tektonik lokal, dan tujuh kali gempa tektonik jauh. 

Deformasi pada Gunung Slamet juga menunjukkan peningkatan tekanan, terutama pada stasiun Tiltmeter Bambangan, yang mengindikasikan tekanan yang lebih dangkal dari sebelumnya.

PVMBG menjelaskan bahwa Gunung Slamet adalah gunung api strato berbentuk kerucut yang mengalami peningkatan aktivitas vulkanik terakhir pada Maret hingga Agustus 2014, yang diikuti oleh erupsi di sekitar kawah (letusan strombolian). 

Sebelumnya, status Gunung Slamet adalah level I (normal) sejak 9 Oktober 2020 sebelum ditingkatkan pada tanggal tersebut.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses