banner 728x250

Gunung Marapi di Sumatra Barat Meletus, 70 Pendaki Masih dalam Pencarian Tim Gabungan

Gunung Marapi di Sumatra Barat meletus, 70 pendaki masih dalam pencarian. Foto: x.com/zakiberkata
Gunung Marapi di Sumatra Barat meletus, 70 pendaki masih dalam pencarian. Foto: x.com/zakiberkata
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Bencana alam gunung meletus kembali terjadi di Indonesia, pada 3 November 2023 pukul 14.54 WIB Gunung Marapi di Sumatra Barat berketinggian 2.891 mdpl diketahui mengeluarkan material vulkanik hingga jarak 3000 meter dengan disertai suara gemuruh yang terdengar warga. 

Dilansir Tuturpedia.com dari laman BNPB (4/12/23), terjadinya bencana alam ini terekam seismogram Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Marapi terekam dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 41 detik.

“Benar. Kondisi Gunung Marapi meletus. Kolom abunya membumbung tinggi ke atas terlihat dari Agam,” jelas Bambang Wasito, selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam. 

Sejak Minggu sore kemarin, pihak BNPB diketahui sudah berada di dua titik lokasi terdekat dengan Gunung Marapi yaitu Kecamatan Sungai Pua dan Kecamatan Canduang untuk melakukan tindakan lebih lanjut. 

Di sisi lain, akibat dari letusan Gunung Marapi ini, daerah Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam alami hujan abu vulkanik yang cukup pekat dan gelap. Untuk meminimalisasi hal lainnya terjadi, pihak pemerintah setempat telah membagikan bantuan berupa masker dan menyarankan warga sekitar agar tetap di rumah. 

Aktivitas vulkanik Gunung Marapi pada awal tahun 2023 didominasi oleh terjadinya erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari 2023 hingga 20 Februari 2023 silam.

Puncak dari erupsi terasa antara tanggal 16 November 2023 – 2 Desember 2023 kemarin, di mana tercatat terjadinya Gempa Vulkanik-Dalam (VA) hanya terekam 3 kali.

Dikutip Tuturpedia.com dari laman ESDM, peralatan deformasi (tiltmeter) yang berada di stasiun puncak menunjukkan pola mendatar pada sumbu radial dan sedikit inflasi pada sumbu tangensial.

Hal ini menunjukkan proses erupsi berlangsung cepat dan pusat tekanan hanya berada pada kedalaman dangkal (sekitar puncak).

75 Pendaki Gunung Marapi dalam Proses Evakuasi

Sementara itu, sebanyak 75 orang pendaki yang sedang berada di area Gunung Marapi sedang dalam proses evakuasi tim gabungan sejak hari Minggu kemarin. 

Menurut laporan yang beredar di akun X, per 4 Desember 2023, terdapat 52 orang pendaki yang berhasil dievakuasi sampai hari Senin ini.

“11 pendaki di Gunung Marapi dinyatakan meninggal dunia. Kabar baiknya, 52 dari 75 pendaki sudah dievakuasi dan diselamatkan. Tim gabungan saat ini sedang mencari 12 pendaki lain yang belum diketahui keberadaannya,” tulis akun X tersebut. 

Viral Video Pendaki di Gunung Marapi

Media sosial digegerkan dengan sebuah video yang datang dari salah satu pendaki Gunung Marapi yang terjebak saat letusan terjadi. 

Dilansir Tuturpedia dari akun Instagram @uda_adik_palala, pada video yang disebarkan tersebut mahasiswi Politeknik Negeri Padang bernama Yasirli Amri (19) itu, terlihat dalam kondisi lemas dengan wajah dan badan yang dipenuhi oleh abu vulkanik.

Diketahui, Yasirli mengirimkan video tersebut melalui ponsel yang tercecer di dekatnya. Ia juga mengonfirmasi jika barang-barangnya hilang saat letusan terjadi. 

Sang ibu, Rani Radelani juga membenarkan bahwa perempuan yang ada di video tersebut merupakan anaknya. Ia mengatakan jika saat itu Yasirli dalam kondisi tubuh yang tidak memungkinkan untuk terus berjalan, di mana Yasirli merasakan patah tulang dan luka-luka di sekujur tubuhnya. 

Yasirli merupakan salah satu pendaki yang terjebak di Gunung Marapi sejak hari Minggu kemarin. Yang mana, pada awalnya ia melakukan pendakian bersama teman-teman kampusnya sejak hari Jumat (1/12/23).***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses