Tuturpedia.com – Meski musim ini belum berakhir, sederet klub telah fokus mempersiapkan diri untuk Liga Champions musim depan.
Selain menjadikan Liga Champions sebagai target akhir musim, format kompetisinya pun mengalami perubahan.
Bahkan, perubahan format kompetisi Liga Champions terjadi sejak fase grup yang kemudian dikenal sebagai sistem Swiss.
Apa Itu Sistem Swiss dalam Liga Champions Musim Depan?
Pertama, mari kita review singkat format kompetisi Liga Champions yang berlaku sampai musim ini.
Seperti yang sudah diketahui, ada 32 klub yang terbagi ke dalam 8 grup pada fase grup. Kemudian, dua klub yang menempati peringkat pertama dan kedua di masing-masing grup berhak lolos ke fase gugur, yang dimulai dari babak 16 besar.
Selanjutnya, klub yang menang di babak 16 besar akan melaju ke babak perempat final dan selanjutnya sampai laga semifinal hingga final untuk menentukan siapa juaranya.
Pada musim depan, format tersebut akan dihapus total dengan adanya struktur baru yang kemudian disebut sebagai sistem Swiss.
Dalam sistem Swiss, jumlah klub yang berkompetisi di fase grup bertambah dari 32 menjadi 36 klub.
Hanya saja, lolos atau tidaknya suatu klub ke babak selanjutnya tak lagi ditentukan berdasarkan peringkatnya di masing-masing grup. Sebab, semua poin yang dikumpulkan setiap klub akan dihitung dalam satu klasemen tunggal yang disebut sebagai Fase Liga (League Stage) alih-alih fase grup.
Meski demikian, perhitungan poin untuk menang, kalah, dan seri masih sama. Artinya, klub akan mendapatkan 3 poin jika menang dan 1 poin jika seri.
Format Drawing dalam Fase Liga
Sedangkan lawan yang dihadapi pada Fase Liga ini sudah bukan lagi tiga klub yang berada dalam satu grup dalam laga kandang dan tandang.
Justru lawan yang dihadapi nanti adalah delapan klub yang berbeda dan masih dalam laga kandang dan tandang.
Untuk menentukan siapa lawan yang dihadapi pada Fase Liga, proses drawing atau undian akan dilakukan.
Pertama, 36 klub yang lolos ke Liga Champions musim depan akan dibagi ke dalam empat pot undian. Kemudian, setiap klub akan dipertemukan dengan dua lawan dari masing-masing pot.
Setelah delapan pertandingan, delapan klub di peringkat teratas klasemen Fase Liga otomatis dinyatakan lolos ke babak 16 besar.
Sedangkan sisanya akan ditentukan lewat play-off antara klub peringkat 9 hingga peringkat 24.
Delapan klub yang menang di play-off akan menyusul ke babak 16 besar dan delapan sisanya yang kalah akan melaju ke Liga Europa.
Sementara itu, klub yang menempati peringkat 25 hingga 36 otomatis terdepak dari kompetisi level Eropa.
Setelahnya, format fase gugur yang sama tetap berlaku sampai laga final.
Rangkuman Format Liga Champions 2024/25
Apabila dirangkum, seperti ini perubahan format kompetisi Liga Champions yang berlaku musim depan:
- Ada 36 klub di Fase Liga dengan satu klasemen tunggal sebagai pengganti fase grup.
- Setiap klub bertanding 8 kali melawan 2 tim yang berbeda dari 4 pot undian.
- Delapan klub dengan peringkat teratas otomatis lolos ke babak 16 besar.
- Delapan klub sisanya ditentukan lewat play-off antara klub peringkat 9 hingga peringkat 24.
- Pemenang play-off menyusul ke babak 16 besar. Sedangkan klub yang kalah akan tampil di Liga Europa.
- Klub di peringkat 25 hingga peringkat 36 otomatis gugur dari kompetisi Eropa.
- Tidak ada perubahan format di fase gugur: babak 16 besar, perempat final, semifinal, hingga final.
Itu tadi rangkuman panduan singkat tentang format kompetisi baru di Liga Champions musim depan, termasuk sistem Swiss yang mengubah fase grup menjadi Fase Liga.***
Penulis: K Safira.
Editor: Annisaa Rahmah.