Tuturpedia.com – Sebuah film Indonesia bergenre drama romantis kembali menghiasi layar bioskop di akhir Februari ini, yakni berjudul Mendung Tanpo Udan.
Dikutip Tuturpedia.com dari akun Instagram @cinema.21 pada Kamis (29/2/2024), film berjudul Mendung Tanpo Udan dapat disaksikan mulai 29 Februari 2024.
Film ini merupakan film yang diadaptasi dari sebuah lagu karya Kukuh Prasetya dengan judul sama yang juga dipopulerkan oleh Ndarboy Genk.
Film yang disutradarai oleh Kris Budiman ini menampilkan Yunita Siregar dan Erick Estrada sebagai pemeran utamanya.
Selain itu film ini juga dibintangi Kery Astina, Aulia Deas, Marcell Darwin, hingga sang pencipta lagu, Kukuh Prasetya yang memberi penampilan spesial.
Film Mendung Tanpo Udan akan menyuguhkan kisah cinta romantis yang dibalut dengan budaya dan musik Jawa.
Sinopsis Film Mendung Tanpo Udan

Cerita dalam film Mendung Tanpo Udan bermula dari kisah hidup Udan, seorang mahasiswa tingkat akhir yang memiliki cita-cita untuk menjadi musisi.
Udan merupakan sosok yang amat terobsesi dengan musik dan memiliki karakter yang idealis. Ia tidak mau mengorbankan karyanya demi popularitas atau uang semata.
Udan juga memiliki genre musik yang khas dan unik, yakni musik campuran antara pop, rock, dan dangdut.
Suatu ketika, Udan bertemu dengan Mendung dalam sebuah konser musik.
Mendung merupakan sosok gadis muda yang cantik dan sama-sama menyukai musik seperti Udan.
Semenjak pertemuan itu, Mendung dan Udan langsung merasakan ketertarikan satu sama lain hingga akhirnya keduanya sepakat untuk menjalin hubungan.
Namun, kisah cinta mereka tak selalu berjalan mulus. Sebagai musisi, Udan harus menghadapi tantangan dari industri musik yang tidak sejalan dengan idealisme selama ini.
Di sisi lain, ia juga harus bersaing dengan Awan, sahabatnya yang ternyata menyukai Mendung.
Sementara itu, Mendung harus menghadapi masalah dengan keluarganya. Ayah Mendung tidak menyetujui hubungan mereka.
Sang ayah berharap agar Mendung bisa menikah dengan pria kaya dan berpendidikan tinggi. Tak hanya itu, ayah Mendung pun tidak menyukai genre musik yang digemari oleh Udan dan Mendung karena ia lebih menghargai musik bernuansa klasik dan tradisional.
Apakah Mendung dan Udan berhasil melalui semua rintangan dalam hidup dan hubungan mereka? Kisahnya bisa disaksikan dalam film Mendung Tanpo Udan.***
Penulis: Sri Sulistiyani
Editor: Annisaa Rahmah