Tuturpedia.com – Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menjawab pertanyaan dari cawapres nomor urut 3, Mahfud MD dalam Debat Cawapres 2024 kedua di Jakarta Convention Center, Senayan pada Minggu (21/1/2024).
Segmen kelima debat cawares 2024 merupakan sesi ketika sesama capres saling bertanya. Ketika Mahfud berkesempatan untuk bertanya kepada Gibran, Mahfud bertanya mengapa masih ada impor komoditas pangan selama Presiden Joko Widodo masih menjabat, padahal dalam Debat Capres 2019 Jokowi menekankan untuk tidak ada lagi impor.
“Pada tanggal (17/2/19) dalam sebuah debat capres, Pak Jokowi tidak akan mengimpor komoditas-komoditas pangan jika nanti terpilih (jadi) presiden (2019-2024). Ternyata 4 tahun memimpin Pak Jokowi masih mengimpor dan itu merugikan banyak petani. Malah semakin banyak mafianya dalam mengimpor. Apa usulan dalam menyelesaikan masalah lima tahun lalu?” tanya Mahfud ke Gibran.
Kemudian Gibran menjawab bahwa alasan Presiden Joko Widodo melakukan impor karena adanya gejala El Nino pada 2023.
“2019 (sampai) 2022 kita sebenarnya sudah swasembada beras. 2023 ada impor karena ada El Nino, Pak. Dan ini terjadi di sebagian besar belahan dunia,” katanya.
“Kuncinya sekarang adalah bagaimana kita bisa bekerjasama melakukan ekstensifikasi, intensifikasi lahan di tingkat desa sampai tingkat nasional secara efektif,” Lanjutnya.
Gibran juga menjelaskan bahwa Jokowi pernah mendirikan pabrik pupuk di Wilayah Fakfak, Papua Barat pada November 2023 silam.
Dia mengatakan bahwa pupuk merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi food lost dan food waste.
“Pupuk merupakan kunci. Makanya kemarin ada pabrik pupuk di Fakfak (Papua Barat) . Ini kunci untuk meningkatkan produktivitas. Kalau tidak ada mekanisasi, produktivitasnya tidak meningkat. Hal tersebut wajib untuk mengurangi food lost dan food waste,” Katanya.
Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari diperlukan anak muda untuk peduli akan lingkungan, seperti gerakan pertanian yang ada di Jawa Barat.
“Tentu saja kita harus menggandeng anak muda, misalnya di Jawa Barat sudah ada petani millenial. Ya, kita juga harus mengedepankan smart farming. Kita pakai IoT (Internet of Things) untuk mengecek kesuburan tanah, keasaman tanah. Penting sekali itu. lalu kita pakai drone untuk pestisida,” jelasnya.
Gibran kembali menjawab keraguan paslon 03 bahkan 01 dalam hal food estate. Sempat disinggung beberapa kali mengenai food estate. Gibran menegaskan bahwa jangan hanya melihat dari jangka panen yang pendek, namun juga jangka panjang pertanian harus diperhatikan hasilnya seperti apa.
“Jadi, yang namanya food estate, lahan pertanian itu program jangka panjang, Pak. Jadi, tidak bisa di-judge sekali panen dua kali panen tiga kali panen. Panen pertama sampai ketiga itu pasti tidak pernah 100%, baru nanti panen kelima sampai kedelapan baru akan kelihatan seperti apa hasilnya,” tutupnya.
Sebagai Informasi, Debat Cawapres 2024 diselenggarakan oleh KPU RI berkolaborasi dengan EMTEK dengan tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam (SDA), lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.***
Penulis: CR3
Editor: Nurul Huda















