banner 728x250
Budaya  

Bulan Ramadan, Masyarakat Blora Berharap Adanya Lomba Thethek 

Tradisi masyarakat Dukuh Ketangar membangunkan sahur dengan thethek. Foto: Dok. Istimewa
Tradisi masyarakat Dukuh Ketangar membangunkan sahur dengan thethek. Foto: Dok. Istimewa
banner 120x600
banner 468x60

Jateng, Tuturpedia.com – Masyarakat Blora, sebuah kabupaten di Jawa Tengah, sangat berharap adanya lomba thethek pada bulan Ramadan di daerah mereka, Jumat (15/3/2024).

Lomba thethek, yang merupakan seni pertunjukan tradisional Jawa, telah menjadi bagian integral dari budaya masyarakat Blora selama bertahun-tahun.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ajang lomba bergengsi ini telah mati suri. Padahal, minat dan partisipasi dalam lomba thethek sangat tinggi.

Oleh karena itu, masyarakat setempat berharap adanya lomba thethek di bulan Ramadan sebagai upaya untuk membangkitkan kembali minat dan kecintaan terhadap seni pertunjukan ini.

“Jadi, lomba thethek bulan Ramadan akan memberikan kesempatan bagi para pemuda dan masyarakat Blora untuk menunjukkan bakat mereka dalam seni pertunjukan tradisional. Selain itu, lomba ini juga akan menjadi ajang untuk memperkenalkan seni thethek kepada generasi muda yang mungkin belum terlalu familiar dengan seni tradisional ini,” ucap Brian, salah satu warga Dukuh Ketangar, Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora Kota, pada Tuturpedia melalui sambungan seluler.

TUTURPEDIA - Bulan Ramadan, Masyarakat Blora Berharap Adanya Lomba Thethek 
Tradisi masyarakat di Dukuh Ketangar membangunkan sahur dengan thethek. Foto: Dok. Istimewa

Lomba Thethek Dinilai Bisa Berdampak Positif bagi Ekonomi Lokal

Selain itu, lanjut Brian, lomba thethek bulan Ramadan juga akan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.

Dengan adanya lomba tersebut, akan ada peningkatan kunjungan wisatawan ke Blora, baik dari dalam maupun luar daerah. 

“Wisatawan yang datang untuk menyaksikan lomba thethek juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal melalui pengeluaran mereka untuk akomodasi, makanan, dan barang-barang lainnya. Dengan demikian, lomba thethek bulan Ramadan tidak hanya akan membangkitkan minat seni pertunjukan tradisional, tetapi juga akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Blora,” ungkapnya.

Dirinya juga mengatakan bahwasanya selain manfaat ekonomi, lomba thethek bulan Ramadan dapat memperkuat identitas budaya masyarakat Blora.

Karena seni pertunjukan tradisional seperti thethek adalah warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.

“Dan dengan adanya lomba ini, masyarakat Blora akan semakin bangga dengan budaya mereka sendiri dan akan lebih bersemangat untuk melestarikan seni pertunjukan tradisional ini. Lomba thethek bulan Ramadan akan menjadi momen yang penting untuk memperkuat ikatan sosial dan budaya di antara masyarakat Blora,” jelasnya.***

Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro.

Editor: Annisaa Rahmah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses