Tuturpedia.com—Vina Muliana, HRD di sebuah perusahaan BUMN sekaligus content-creator career development, sempat viral di Twitter karena digosipkan diterima di BUMN melalui ‘orang dalam’.
Gosip tersebut bermula dari sebuah cuitan di Twitter, yang menyebutkan bahwa Vina Muliana diterima di BUMN dengan bantuan senior almamater, yang merupakan Direktur Utama di perusahaan tempat Vina bekerja.
“Padahal adik kita di UNPAD ini jg masuk BUMN kan jg dibantu sama senior kita yg Dirut Holding BUMN,” komentar pemilik akun Twitter @kangnugo85.
Cuitan lainnya menyebutkan bahwa jurusan asal Vina Muliana tidak berkaitan sama sekali dengan prospek karier sebagai HRD, sehingga dirasa mustahil jika ia langsung menjadi HRD di perusahaan BUMN.
“Mbaknya di BUMN, MIND ID, sedangkan dia S1 pertanian, langsung jadi TALENT DEVELOPMENT yang mustahil,” komentar pemilik akun Twitter @straydivarius.
Akibatnya, Vina Muliana menjadi trending di Twitter dengan sebutan ‘HRD Jalur Ordal’.
Menanggapi gosip itu, Vina Muliana langsung membagikan penjelasan melalui TikTok tentang bagaimana ia bekerja sebagai HRD di perusahaan BUMN, pada Sabtu (9/9/2023).
Berikut kronologi awal mula karir Vina menjadi HRD di BUMN, sebagaimana dilansir oleh Tuturpedia.com melalui TikTok @vmuliana pada Minggu (10/9/2023).
1. Diterima Melalui Proses Professional Hire
Alih-alih disebut dengan ‘bantuan’, Vina mengklarifikasi bahwa ia diterima melalui jalur professional hire (pro-hire).
Jalur rekrutmen ini adalah jalur bagi kandidat yang sudah memiliki pengalaman kerja di bidang tertentu selama lebih dari tiga tahun, sebagaimana yang dijelaskan oleh Vina.
Jalur pro-hire ini pun masih banyak dibuka sampai saat ini. Salah satu contohnya, sebagaimana yang dicantumkan Vina pada video klarifikasinya, adalah pengumuman rekrutmen jalur pro-hire PT. Indonesia Comments Plus Tingkat S1/D-IV Tahun 2022.
2. Mengawali Karier Sebagai Jurnalis di Bidang Bisnis dan Ekonomi
Jauh sebelum menjadi HRD, Vina mengawali karirnya sebagai jurnalis selama tiga setengah tahun di bidang bisnis dan ekonomi.
Profesi jurnalis menerima latar belakang pendidikan dari mana saja, termasuk dari jurusan pertanian seperti Vina.
Karena banyak meliput di bidang tersebut, ia mendapat banyak informasi tentang lowongan BUMN dari beberapa rekan yang pernah bekerjasama dengannya sewaktu menjadi jurnalis bisnis dan ekonomi.
Melalui networking itulah ia mendapat referensi lowongan professional hire BUMN.
3. Tetap Mengikuti Proses Rekrutmen Hingga Akhir
Meskipun ia diterima melalui jalur professional hire, Vina tetap mengikuti prosedur rekrutmen seperti biasanya.
Ia melalui proses on-boarding, probation, sampai penilaian berkala selama satu tahun hingga ia lulus diterima menjadi pegawai sampai saat ini.
Pekerjaan awal Vina pun bukan menjadi HRD, melainkan di bidang humas dan komunikasi selama kurang lebih tiga tahun.
Barulah pada suatu hari, saat perusahaan membutuhkan tim di bidang HRD, Vina dipindah untuk mengisi posisi tersebut.
Hal itu karena Vina dipercaya memiliki skill komunikasi yang kuat. Skill komunikasi inilah yang dibutuhkan oleh pekerja HRD, yang akan banyak terlibat dalam komunikasi internal perusahaan (internal communication) dan keterlibatan karyawan (employee engagement).
Di akhir video, Vina merangkum bahwa ia membutuhkan sekitar 5 tahun untuk akhirnya bisa berganti karier dan mengembangkannya di bidang HRD.
Ia menyebutkan juga bahwa untuk menjadi HRD tidak dibutuhkan kualifikasi pendidikan dari disiplin ilmu tertentu. Karier HRD ini terbuka untuk segala jenis disiplin ilmu.
Vina berharap video ini bisa menjawab keresahan netizen tentang gosip ‘orang dalam’ tersebut, serta menjadi gambaran bahwa dunia profesional itu sangat dinamis.
Melalui kisahnya pula, Vina mendukung netizen yang ingin berganti karier atau baru memulai karier dari latar belakang pendidikan yang berbeda.***
Penulis: Ainusshoffa Rahmatiah
Editor: Nurul Huda