banner 728x250

Biden Upayakan Kurangi Intensitas Perang Israel-Palestina dan Keamanan Warga Sipil di Gaza

Biden upayakan keselamatan warga sipil di Gaza setelah diserang demonstran di Washington. Foto: X.com/JoeBiden
Biden upayakan keselamatan warga sipil di Gaza setelah diserang demonstran di Washington. Foto: X.com/JoeBiden
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Israel menggempur Palestina sepanjang 25 mil (40 km) pada Kamis (14/12) pada puncak konflik yang telah berlangsung lebih dari dua bulan yang lalu.

Penyerangan ini telah menimbulkan bencana kemanusiaan yang nampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat.

Pasukan Israel telah mengepung jalur pantai dan menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut. Pejabat kesehatan Palestina mengatakan penyerangan tersebut sudah menimbulkan hampir 19.000 korban jiwa, sementara itu ribuan orang lainnya dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan.

Menurut warga setempat dan media, penyerangan pada Kamis kemarin melibatkan tank dan pesawat Israel untuk meningkatkan pengeboman mereka di wilayah utara Gaza, serta Khan Younis dan Rafah di wilayah selatan.

Dikutip dari laman Reuters, Jumat (15/12/23) akibat serangan dahsyat itu, empat orang termasuk dua anak-anak, tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di Khan Younis.

Kantor berita resmi Palestina WAFA mengatakan serangan udara Israel semalam di Khan Younis dan Rafah menewaskan atau melukai puluhan orang. Salah satu serangan menghantam blok perumahan dekat rumah sakit Kuwait di Rafah.

Joe Biden Instruksikan Pergeseran Serangan untuk Melindungi Warga Sipil Gaza

Presiden Joe Biden dan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan telah berdiskusi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengurangi operasi intensitas tinggi Israel di Gaza.

Sullivan mengatakan bahwa dia telah melakukan pembicaraan “konstruktif” dengan Netanyahu mengenai peralihan serangan Israel ke target yang lebih tepat sasaran. Namun sayangnya, kedua pihak menolak memberikan rincian atau batas waktu perubahan tersebut.

Biden menegaskan untuk fokus pada “pergeseran” dalam strategi ini dan menjadikannya strategi terbaru.

Melansir dari laman Reuters, strategi ini dilakukan atas dasar meningkatnya demi di Washington selama berminggu-minggu agar pemerintah Amerika dapat berbuat lebih banyak guna melindungi 2,3 juta penduduk Gaza. 

Sullivan memberikan penekanan besar pada perlunya melindungi warga sipil. Ia juga menegaskan akan adanya upaya luar biasa yang mereka lakukan untuk mencoba memisahkan penduduk sipil dari Hamas.

Sama halnya dengan yang dikatakan Sullivan, Biden juga  mendesak Israel untuk lebih berhati-hati dalam serangannya terhadap Gaza.

Dia menginstruksikan Netanyahu untuk lebih fokus pada penyelamatan nyawa warga sipil, sehari setelah ia memperingatkan Israel mulai kehilangan dukungan atas pemboman “tanpa pandang bulu” di daerah Palestina.

Sayangnya, hingga kini Israel masih bersikeras mengatakan Hamas menggunakan warga sipil dan bangunan sipil sebagai perisai.

Meskipun tuduhan tersebut dibantah berkali-kali oleh kelompok yang berbasis di Palestina tersebut.

“Hal terakhir yang ingin kami lakukan adalah mengirim telegram ke Hamas tentang apa yang mungkin mereka hadapi dalam beberapa minggu dan bulan mendatang (perubahan strategi),” ujar Sullivan.

Perubahan strategi tersebut diperkirakan dapat mencakup pergeseran penekanan dari operasi pembersihan dengan tempo tinggi, operasi pembersihan dengan intensitas tinggi ke fokus dengan intensitas lebih rendah pada target bernilai tinggi, dan lebih banyaknya serangan yang didorong oleh intelijen.***

 Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses