banner 728x250
Health  

Berbeda dengan Alzheimer, Inilah Pengertian, Gejala, Pencegahan, dan Jenis-Jenis Demensia

Perbedaan demensia dan alzheimer. Foto: Pixabay.com/geralt
Perbedaan demensia dan alzheimer. Foto: Pixabay.com/geralt
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Alzheimer dan demensia kerap dikira penyakit yang sama, sebetulnya dua ini memiliki arti yang berbeda. Keduanya sama-sama berkenaan dengan kondisi otak yang menurun.

Secara sederhana, demensia adalah hilangnya fungsi berpikir dan mengingat yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Sedangkan alzheimer merupakan salah satu jenis penyebab demensia yang paling umum.

Dilansir Tuturpedia.com dari laman National Institute on Aging pada Selasa (21/11/2023), demensia memiliki tingkat keparahan yang bermacam-macam.

Ada tahap paling ringan hingga tahap paling parah karena dirinya harus bergantung sepenuhnya dengan bantuan orang lain.

Lalu, bagaimana lebih jelasnya terkait perbedaan alzheimer dan demensia? Yuk simak pembahasan di bawah ini, telah dirangkum oleh Tuturpedia.com dari Alzheimer’s Society dan laman Mayo Clinic.

Demensia

Demensia merupakan sekelompok gejala, terjadinya demensia disebabkan oleh berbagai penyakit yang dapat merusak otak. Berikut adalah gejala demensia:

– Kehilangan memori atau ingatan.

– Sering merasa kebingungan dan membutuhkan bantuan orang lain untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

– Kesulitan berbahasa atau berkomunikasi serta pemahaman.

– Perilaku yang berubah dari sebelumnya.

Dikatakan bahwa demensia memiliki sifat progresif, yang artinya gejala ini bisa saja relatif ringan di awal, tetapi lama-kelamaan dapat memburuk seiring bertambahnya waktu.

Alzheimer

Seperti yang telah disebutkan di atas, alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia. Penyakit alzheimer ini merupakan penyakit yang merusak otak seseorang.

Gejala awal alzheimer dapat datang dengan ringan, sehingga tidak menghalangi seseorang untuk berkegiatan sehari-hari. Namun, penyakit alzheimer yang terus tumbuh dapat membuat seseorang mengalami demensia. Oleh sebab itu dapat dikatakan sebagai demensia penyakit alzheimer.

Lalu apa yang menyebabkan alzheimer itu ada? Penyebab alzheimer begitu kompleks, salah satunya adalah penumpukan dua zat di dalam otak, yaitu protein amiloid dan protein tau.

Bila kondisi di dalam otak tidak baik-baik saja, kedua zat tersebut akan menumpuk lalu membentuk struktur kecil yang disebut plak. Hal ini yang membuat otak lebih sulit berfungsi dengan baik.

Jenis-Jenis Demensia Selain Alzheimer

Berikut adalah jenis-jenis demensia yang utama selain alzheimer:

1. Demensia vaskular: jenis demensia yang paling umum kedua setelah alzheimer, demensia vaskular disebabkan oleh masalah yang terjadi pada suplai darah ke bagian otak.

2. Lewy body demensia: badan lewy adalah gumpalan protein yang berbentuk balon, gumpalan protein inilah yang ditemukan di dalam otak penderita lewy body demensia, penyakit alzheimer dan penyakit parkinson (yang melibatkan dengan masalah gerakan).

3. Demensia frontotemporal: merupakan jenis demensia yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit berbeda, tetapi sebagian besar ditandai dengan rusaknya sel-sel saraf dan koneksinya di lobus frontal dan temporal otak. Yang mana area ini berhubungan dengan kepribadian, perilaku, dan bahasa. Gejala umumnya dapat memengaruhi perilaku, gerakan, bahasa, hingga kepribadian.

4. Demensia campuran: berdasarkan penelitian autopsi terhadap otak manusia berusia 80 tahun ke atas yang mengalami demensia, menunjukkan bahwa ada seseorang yang mempunyai campuran gejala klinis dari dua atau lebih jenis demensia yang berbeda. Contohnya orang dengan demensia campuran adalah penderita penyakit alzheimer bersamaan dengan demensia vaskular dan demensia badan lewy.

Untuk mengetahui jenis demensia yang diderita seseorang, perlu mendatangi ahli kesehatan yang profesional atau spesialisasi di bidangnya. Dokter pasti akan memberitahukan jenis demensia yang diderita pasien, namun terkadang ada kesulitan untuk mengetahui penyebab demensia seseorang terutama di tahap awal.

Cara Mencegah Demensia

Dikatakan bahwa tidak ada cara yang pasti untuk pencegahan demensia, inilah cara yang dapat diikuti:

– Menjaga pikiran tetap aktif, yaitu melakukan aktivitas yang dapat merangsang mental dengan cara membaca, memecahkan teka-teki, atau bermain yang berhubungan dengan permainan kata sehingga bisa menunda datangnya demensia.

– Aktif dalam berinteraksi sosial dan olahraga, cobalah untuk berolahraga selama 150 menit dalam satu minggu.

– Setop merokok, penelitian menunjukkan bahwa merokok di usia paruh baya bisa meningkatkan risiko demensia dan kondisi pembuluh darah yang kurang baik.

– Minum vitamin yang cukup, seseorang dengan kadar vitamin D yang rendah di dalam darah kemungkinan akan mengembangkan penyakit alzheimer dan jenis demensia lainnya. Vitamin D dapat diperoleh dari makanan tertentu seperti ikan salmon dan sarden, suplemen kesehatan, dan paparan sinar matahari.

Faktor Risiko yang Tidak Bisa Diubah pada Demensia

  • Faktor usia: risiko demensia akan meningkat seiring bertambahnya usia seseorang, terutama setelah usia 65 tahun. Akan tetapi perlu diketahui bahwa demensia bukan hanya terjadi pada lanjut usia tetapi juga bisa ke usia muda.
  • Faktor keluarga: adanya riwayat keluarga yang menderita demensia membuat seseorang berisiko terkena demensia, tetapi ada riwayat keluarga yang tanpa gejala ada pula yang mengalami gejala. Sehingga perlu pergi dilakukan tes apakah seseorang mempunyai perubahan genetik tertentu yang dapat meningkatkan risiko demensia.
  • Sindrom down: seseorang penderita sindrom down atau kelainan kromosom genetik 21 dapat mengembangkan penyakit alzheimer sejak dini.

Demikian pengertian serta perbedaan antara demensia dan alzheimer, jenis-jenis demensia berikut beberapa cara pencegahannya dilengkapi faktor risiko yang tidak bisa diubah pada demensia. Semoga bermanfaat!***

Penulis: Annisaa Rahmah

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses