banner 728x250

Anies Tanggapi Isu Pembentukan Koalisi Besar yang Berlangsung Jangka Panjang

TUTURPEDIA - Anies Tanggapi Isu Pembentukan Koalisi Besar yang Berlangsung Jangka Panjang
Tanggapan Anies terkait isu pembentukan koalisi besar jangka panjang. Foto: Tangkapan layar YouTube Anies Baswedan
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Capres nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi pernyataan dari Sudirman Said, yang mengatakan adanya wacana pembentukan koalisi besar, di kancah politik pemerintah untuk merangkul hampir seluruh partai dalam jangka panjang.

Anies tak ingin mengomentari isu yang digulirkan Sudirman Said, lantaran koalisinya masih fokus memperjuangkan hak angket DPR RI pasca pencoblosan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

“Bismillah, Insyaallah yang tiga partai ini, partai perubahan itu solid akan mengusung hak angket. Itu dulu mulainya di situ. Nanti kita lihat ke depannya gimana,” ujar Anies saat mengunjungi Kampung Akuarium, Jakarta, pada Minggu (3/3/2024).

Sebelumnya, Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin (AMIN) Sudirman Said mengaku mendengar wacana tentang pembentukan koalisi besar dari partai-partai yang mendukung pemerintahan ke depan.

Sudirman Said mengungkap, dampak dari koalisi besar itu hanya akan menyisakan satu atau dua partai oposisi. 

“Ada suatu perbincangan di luar, seolah-olah mengajak partai dalam satu koalisi besar kemudian menyisakan 1-2 (partai oposisi) saja. Sebetulnya bukan pikiran yang sehat untu menjaga demokrasi,” ujar Sudirman Said usai menjadi pembicara dalam diskusi ‘Rethinking Indonesia: Pemilu Terburuk dalam Sejarah Indonesia, Akankah Kita Terpuruk?’ yang digelar oleh Desantara Foundation, di Jakarta, Sabtu (2/3/2024).

Lebih lanjut, Sudirman mengatakan, wacana koalisi besar ini bukan hal baik karena kooptasi hampir seluruh partai, tanpa oposisi bisa mencederai demokrasi.

“Satu, dua pindah barangkali oke. Tapi kalau niatnya mengkooptasi hampir seluruh partai kemudian menjadi kekuatan besar, apalagi dengan niat-niat buruk, itu menurut saya bukan hal yang baik,” ucap dia.

Dia pun mengatakan kini proses Pemilu belum usai. Oleh karena itu, Sudirman berharap pemenang Pemilu akan memerintah dan kubu yang kalah akan menjadi penyeimbangnya.

“Pertama, kan Pemilu-nya belum selesai. Tentu, saya berharap yang menang memerintah dan yang kalah menjadi penyeimbang (oposisi),” tutur Sudirman.

Koalisi Besar akan Berlangsung Jangka Panjang

Dalam diskusinya, Sudirman mengatakan koalisi besar ‘pro pemerintah’ itu akan berlangsung jangka panjang, yakni 20 hingga 25 tahun kedepan. 

“Katanya bisik-bisik di luar sudah ada yang membuat skenario bahwa keadaan ini akan berlangsung selama 20-25 tahun. Bahkan, sudah ada yang bisik-bisik sudah seluruh partai politik dimasukkan saja dalam koalisi besar permanen jangka panjang, tinggal satu atau dua (parpol) ditinggalkan di luar koalisi,” ujar Sudirman.

Menurutnya koalisi ini akan mengakibatkan lemahnya pengawasan dalam penyelenggaraan negara, serta membuat kepemimpinan yang melanggar etik dan moralitas.

“Ini suatu itikad yang sangat buruk, yang akan membuat kita semakin terjebak,” sambungnya.

Meskipun, menurutnya elite parpol yang tengah berada dalam pemerintahan saat ini bakal menganggap skenario ini sebagai berkah. Sebab, elite parpol tersebut tergiur untuk melanggengkan kekuasaan.

Namun, bagi partai oposisi, koalisi besar ini bakal merugikan karena minimnya dukungan yang dapat melemahkan suara elite partai oposisi di pemerintahan.***

Penulis: Angghi Novita

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses