Tuturpedia.com – Perubahan status Kylian Mbappe menjadi pemain Real Madrid sejak awal Juni kemarin tak serta-merta berarti namanya tak lagi dikaitkan dengan PSG.
Dalam konferensi pers PSG yang digelar pekan ini, pelatih Luis Enrique sampai mengungkapkan kejengkelannya ketika mendapatkan pertanyaan dari reporter tentang Mbappe.
Pertanyaan tersebut mencuat usai debut Mbappe bersama Real Madrid, yang berbuah satu gol dan trofi Piala Super UEFA pada hari Rabu (14/8/2024) malam waktu Eropa.
Salah satu reporter asal Spanyol yang hadir dalam konferensi pers tersebut pun melontarkan pertanyaan apakah Les Parisien bisa move on tanpa pemain tersukses dalam sejarah klub itu, serta meminta opini Enrique perihal penampilan mantan pemainnya.
Menanggapi pertanyaan tersebut, pelatih asal Spanyol itu langsung menggelengkan kepalanya dengan keras sekaligus membuat suara bernada mencemooh kepada sang reporter.
“Orang-orang Spanyol sungguh menjengkelkan, ya? Ya Tuhan! Anda masih di sini? Apakah Anda tinggal di sini (Paris) atau bagaimana? Apakah Anda menikmati Olimpiade? Bagus,” kata Enrique.
Sang pelatih sendiri jelas tidak menyangka akan mendapatkan pertanyaan tersebut. Meski begitu, ia tetap memberikan jawabannya.
“Saya tidak punya apa pun untuk disembunyikan. Saya selalu menyukai Kylian. Dia adalah pemain dan orang yang luar biasa dan unik. Saya begitu menikmati musim lalu dengannya dan adiknya, Ethan, jadi halo juga untuknya. Saya mendoakan yang terbaik untuknya (Mbappe) ke mana saja ia pergi dan setiap turnamen dengan Madrid mereka kalah melawan kami,” imbuhnya.
Nyatanya, pertanyaan tersebut rasanya bisa dibenarkan mengingat Mbappe meninggalkan Parc des Princes sebagai legenda klub.
Sepanjang musim 2023/24 kemarin saja, ia telah mencetak 44 gol dalam 48 pertandingan, yang menjadi rekor terbaik Mbappe selama berseragam PSG.
Hanya saja, Enrique menegaskan bahwa ia menanti-nantikan tantangan yang menanti di hadapannya dan para pemainnya.
“Kalau pemain lain mencetak 40 gol, sangat luar biasa,” ungkap pelatih 54 tahun itu.
“Namun berdasarkan pengalaman saya, lebih baik punya empat pemain mencetak 12 gol, yang akan jadi 48 gol, yang lebih dari 40. Saya rasa ini adalah tantangan yang menarik, tantangan untuk menunjukkan bahwa sepak bola adalah olahraga kolektif,” tandasnya.***
Penulis: K Safira
Editor: Annisaa Rahmah
