Tuturpedia.com – Kevin Magnussen mengungkapkan perihal posisinya yang belum pasti akan lanjut atau tidak bersama Haas di F1 musim 2025.
Hingga artikel ini ditulis pada Kamis, 20 Juni 2024, Haas belum mengumumkan siapakah dua pembalap yang akan memperkuat tim mereka tahun depan.
Hal itu berkaitan dengan kepergian Nico Hulkenberg, yang pindah ke Sauber mulai 2025. Terlebih, Kevin Magnussen pun akan habis kontrak akhir musim ini.
Dikutip Tuturpedia.com dari situs resmi F1, Magnussen mengatakan bahwa Haas enggan buru-buru dalam menentukan siapa line-up pembalap mereka.
“Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak terburu-buru dan tidak apa-apa, mereka memegang kendali di sana,” ujar kevin Magnussen.
Memang, saat ini pasar pembalap masih berlangsung. Magnussen berharap para pembalap dapat segera menemui masa depannya untuk musim depan.
“Saya pikir ini adalah pasar yang sangat terbuka saat ini dan banyak potongan-potongan yang harus dimasukkan ke dalam teka-teki. Perlahan-lahan semuanya mulai berjalan bersama dan semoga kita semua akan segera menentukan masa depan kita,” harap pembalap asal Denmark itu.
Mengenai apakah dirinya berkomunikasi dengan tim lain, Magnussen yang akrab disapa K-Mag menjawab begini.
“Saya pikir semua orang berbicara dengan semua orang dan memeriksa opsi-opsi yang kami miliki. Seperti yang saya katakan, semoga masa depan semua orang akan diputuskan lebih cepat daripada nanti,” tuturnya.
Di sisi lain, Ayao Komatsu selaku kepala tim Haas mengakui bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan pembalap muda yang kini di kelas F2, Oliver Bearman.
Pembalap lain seperti Esteban Ocon dan Valtteri Bottas pun bisa saja masuk dalam radar Haas, yang sejauh ini belum diketahui pasti akan berlabuh di tim mana.
Sementara itu, tahun 2024 ini menjadi perjuangan berat bagi Magnussen. Terlebih dalam sesi kualifikasi. Sejauh ini, teman setimnya, yakni Hulkenberg dapat dikatakan tampil lebih baik darinya. Poin Magnussen dengannya selisih 5 poin.
“Tahun ini merupakan perjuangan yang berat dalam hal melakukan hal-hal kecil dengan benar,” kata dia.
“Sering kali saya mendapatkan lalu lintas yang tepat pada saat yang salah di kualifikasi, jadi bahkan dengan performa yang bagus saya sudah terlalu sering keluar dari Q1 hanya karena waktu yang buruk dengan lalu lintas dan hal-hal seperti itu,” ungkapnya.
Walaupun ia berupaya untuk menghindari hal itu, Magnussen mengaku sulit untuk menentukan mobil keluar dengan waktu yang tepat.
“(Saya) ingin meminimalkan hal itu tetapi, melihat kembali banyak kasus tersebut, sulit untuk melihat apa yang seharusnya kami lakukan secara berbeda karena (mobil) keluar di waktu yang aneh, bahkan tidak cukup waktu untuk memulai lap baru dan Anda tidak dapat memperkirakannya,” terangnya.***
Penulis: Annisaa Rahmah.
Editor: Annisaa Rahmah.
