Tuturpedia.com – Pada masa terakhir kampanye Pemilu 2024, calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka memposting sebuah video berisi jawaban atas beberapa pertanyaan di Instagram resminya.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut berkaitan dengan program yang diusung olehnya bersama calon presiden Prabowo Subianto, yang diunggah di akun Instagram @gibran_rakabuming pada Sabtu (10/2/2024).
Salah satu pertanyaan tersebut ialah mengenai hilirisasi.
Sebelumnya, pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo-Gibran memang sempat berkata akan melanjutkan hilirisasi yang sudah ada saat ini jika terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.
Adapun pertanyaan yang dibacakan oleh Gibran lewat akun Instagram @gibran_rakabuming ialah, apa pentingnya hilirisasi untuk dilanjutkan?
Gibran menjawab, bahwasanya Indonesia mesti keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap). Caranya yaitu dengan melakukan hilirisasi.
Hilirisasi ini, kata Gibran, akan menjadikan produk domestik bruto atau gross domestic product (GDP) bertambah.
“Kita harus keluar dari middle income trap, maka hilirisasi kita lakukan untuk penciptaan nilai tambah sekaligus melipatgandakan GDP,” jawab Gibran, Sabtu (10/2/2024).
Selain itu, Gibran menyebutkan dampak yang diperoleh dari penerapan hilirisasi. Dia pun menuturkan bahwa Indonesia adalah negara yang mempunyai cadangan nikel terbesar di dunia.
“Dampaknya apa? penciptaan jutaan lapangan kerja, rakyat pun semakin sejahtera. Indonesia merupakan negara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan cadangan timah terbesar kedua di dunia, kita akan hilirisasi kekayaan tersebut mulai dari kekayaan mineral, perikanan, kelautan, pertanian, sampai ke hilirisasi digital,” terangnya.
Hilirisasi Digital
Lebih lanjut, Gibran menjelaskan atas pertanyaan mengenai hilirisasi digital.
Menurut Gibran, hilirasi tidak hanya soal kekayaan alam. Tetapi, pasar ekonomi digital di Indonesia juga berkesempatan untuk dihilirisasi.
“Bukan saja hanya kekayaan alam, pasar ekonomi digital kita sangat berpotensi untuk dihilirisasi, karena merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Sehingga, dampak dari kemajuan teknologi dapat langsung dirasakan manfaatnya untuk masyarakat Indonesia,” tutur Gibran.
Wali Kota Surakarta (Solo) itu pun tidak ingin jika Indonesia hanya menjadi pasar, melainkan harus mempersiapkan talenta bersama infrastruktur dan produk digital.
“Jangan sampai kita hanya jadi pasar saja, tapi kita harus menyiapkan talenta yang andal sampai dengan teknologi dari infrastruktur sampai dengan produk digitalnya,” tandasnya.***
Penulis: Annisaa Rahmah
