banner 728x250

Kelompok Wanita Tani D’Shafa Raih Omzet Hingga 125 Juta per Bulan Berkat Smart Farming

KWT D'Shafa raih omzet hingga 125 juta berkat smart farming. Foto: YouTube KWT D’Shafa
KWT D'Shafa raih omzet hingga 125 juta berkat smart farming. Foto: YouTube KWT D’Shafa
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Kelompok Wanita Tani (KWT) D’Shafa binaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) berhasil meraih omzet hingga dua kali lipat setelah menerapkan metode smart farming.

Rata-rata omzet kelompok tani yang terletak di Jakarta Timur ini sebelumnya hanya Rp80 juta per bulan, tetapi sekarang menjadi Rp125 juta per bulannya.

KWT D’Shafa berhasil menyulap tempat penampungan sampah menjadi lahan pertanian produktif lewat agroeduwisata Edufarm Malakasari.

Sebagai informasi, Edufarm Malakasari adalah program smart farming dengan pengolahan urban farming dari hulu ke hilir.

Sementara pengolahannya melalui proses penanaman di green house, yangmemanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT), pengolahan pascapanen, hingga proses pemasaran secara daring (dalam jaringan) maupun luring (luar jaringan).

Haryati, Ketua KWT D’Shafa menyebutkan, setelah menggunakan teknologi smart farming di green house, hasil panen di Edufarm Malakasari meningkat 60%, dari yang sebelumnya 50 kilogram menjadi 80 kilogram.

“Pakai smart farming ini alhamdulillah kemarin pas musim panas, lokasi lain ada yang panennya tidak maksimal bahkan gagal panen, tapi di Edufarm Malakasari ini malah panennya bisa berkali lipat,” jelas Haryati.

Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh nutrisi, kelembapan, irigasi yang baik, serta lebih terlindung dari hama.

Lebih lanjut, ia menerangkan jika sebelumnya, KWT D’Shafa hanya mengolah urban farming dengan hidroponik sistem manual di lahan terbatas.

Kini, 13 anggota KWT D’Shafa sudah bisa mengolah lahan penampungan sampah dengan metode smart farming, sekaligusmemanfaatkan IoT dalam pengaturan suhu, kelembapan, pemupukan, dan pengaturan nutrisi.

“Program ini berhasil memberdayakan anggota kelompok KWT D’Shafa maupun masyarakat sekitar yang sebelumnya tidak bekerja, kini mendapat penghasilan tambahan,” ujarnya.

Darmawan Prasodjo selaku Direktur Utama PLN mengutarakan, jika PLN berkomitmen dalam mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi operasional para petani di Indonesia melalui program Electrifying Agriculture (EA).

Melalui program EA, PLN berupaya menciptakan Creating Shared Value (CSV) untuk masyarakat dan lingkungan sekitar lewat berbagai inovasi teknologi kelistrikan.

“Kami berharap kualitas dan kuantitas produktivitas para petani kita dapat meningkat, maju, dan modern, termasuk untuk petani Malakasari ini listrik untuk penyiraman serta menunjang smart farming,” harap Darmawan.***

Penulis: Ixora F

Editor: Annisaa Rahmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses