Tuturpedia.com – Sempat tertinggal 1 gol di akhir paruh pertama pertandingan tandang melawan Luton Town, Manchester City berhasil bangkit dan membalas dengan 2 gol di babak kedua, Minggu (10/12).
Gol pembuka dari Luton Town dicetak lewat sundulan Elijah Adebayo, yang kemudian disamakan oleh Bernardo Silva pada menit ke-62.
Hanya berselang 3 menit kemudian, Jack Grealish mengubah kedudukan menjadi 1-2 untuk keunggulan City.
Keunggulan The Citizen terus bertahan hingga akhir pertandingan, yang membantu City mengamankan 3 poin penuh untuk tetap bertahan di peringkat ke-4 klasemen.
Dengan total 33 poin yang didulang hingga gameweek 16, saat ini City hanya terpaut 4 poin dengan Liverpool yang berhasil menempati puncak klasemen untuk pertama kalinya di musim ini.
Sang pelatih, Pep Guardiola, melayangkan pujian penuh rasa bangga bagi anak buahnya dalam wawancara pasca pertandingan.
“Mereka tidak butuh membuktikan ke saya apa yang mampu mereka lakukan. Mereka adalah sekelompok pemain dan karakter yang luar biasa. Namun kompetisi dan tuntutannya (mendesak pemain) untuk membuktikannya sekali lagi,” terang pria yang juga sempat melatih Barcelona tersebut.
“Secara umum, normal-normal saja. ‘City tak lagi sama, City sudah tamat.’ Baguslah, biarkan mereka (pemain) membuktikan omongan tersebut salah,” tegasnya.
Kemenangan tersebut juga mengakhiri puasa kemenangan City yang terjadi dalam 4 pertandingan, tepatnya sejak mereka ditahan imbang Chelsea 4-4 pada 12 November silam.
Setelah itu, City kembali mendulang hasil imbang 1-1 kala menjamu Liverpool di Etihad Stadium setelah jeda internasional, yang dilanjutkan dengan hasil seri 3-3 melawan Tottenham.
Tren negatif yang diderita anak buah Guardiola kembali berlanjut pada gameweek 15 saat bertandang ke Villa Park. Di sana, mereka harus menelan kekalahan 1-0 yang membuat Villa sukses menggeser City ke peringkat 4.
Guardiola membocorkan kepada reporter apa yang ia sampaikan kepada skuadnya di ruang ganti saat waktu istirahat.
“Saya bilang, ‘Apa yang harus kita lakukan? Mengasihani diri sendiri? Kami tidak perlu mengasihani diri kita sendiri. Namanya sepak bola, (hal seperti) ini terjadi,” bebernya.
“Sekarang apa yang harus kita lakukan? Bertanding? Mengeluh ke diri sendiri? Striker, bermainlah lebih agresif, cetak gol. Ayo hadang umpan silang dalam menit terakhir dan (bersikap) positif. Kita harus menuntut lebih dari diri kita sendiri,” lanjut pelatih tersebut.
Ia pun membanggakan anak buahnya yang memiliki karakter sebagai tim besar, yang makin bersinar dalam situasi sulit seperti ketika mereka bersiap-siap bertanding melawan Luton.
“Ketika kami memenangkan pertandingan (dengan skor) 4-0, menang 15, 16, 17, 18 pertandingan berturut-turut, hal tersebut tidak mendefinisikan siapa diri kami,” pungkasnya.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda
