Tuturpedia.com – Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD memberikan sambutan pidato setelah mendapatkan nomor urut untuk Pilpres 2024 di Kantor KPU pada (14/11/2023) malam.
Mendapatkan nomor urut tiga, menurut Ganjar itu adalah momen yang pas. Karena sesuai dengan sila ke-3 Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.
“Jadi kita mendapatkan nomor 3 itu pas, sesuai dengan sila ke-3 persatuan Indonesia, kita satukan semuanya dalam proses politik yang menggembirakan,” ucap Ganjar Pranowo, dikutip Tuturpedia.com dari YouTube KPU RI (14/11/2023).
Berikut isi sambutan Ganjar-Mahfud yang disampaikan oleh capres Ganjar, diawali dengan sapaan hormat ke sejumlah pihak:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat malam, salam sejahtera untuk kita semuanya, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, rahayu, salam Pancasila, merdeka!
Yang saya hormati seluruh anggota KPU, Bawaslu, DKPP, terima kasih sudah memberikan sebuah proses kelancaran sampai nomor urut dari masing-masing pasangan sudah ditentukan, dan tentu hadir di sini para pimpinan partai politik, dari seluruh partai yang sangat saya hormati. Kami senang, riang gembira suasana ini ditunjukkan di depan publik, dan kami ingin itu juga ada dalam hati kita masing-masing.
Saya sangat menghormati situasi ini, tapi izinkan tanpa mengurangi rasa hormat saya untuk menyapa partai pengusung saya. Dari PDI Perjuangan Ibu Megawati terima kasih, Pak Mardiono dari PPP terima kasih, Pak Hari Tanoe terima kasih dari Perindo, dan Pak OSO dari Hanura, para relawan yang semua hadir, dan seluruh masyarakat Indonesia.
Singgung Soal Drama
“Bapak ibu yang sangat saya hormati, itulah kegembiraan yang seharusnya kita dapatkan, tapi beberapa hari ini kita sedang disuguhkan untuk menonton drakor yang sangat menarik, publik…(Ganjar terhenti sambil terdengar suara riuh pendukung) pendukung Ganjar-Mahfud saya berharap tenang, saya menghormati yang lain, drama-drama itu lah yang sebenarnya tidak perlu terjadi,” singgung Ganjar.
Ganjar mengatakan, bahwa ia dan timnya mengetahui kegelisahan masyarakat di tengah situasi politik menuju Pemilu 2024.
“Malam ini memang seharusnya kita sedang memulai, memulai sesuatu perayaan demokrasi melalui pemilu, dan namun melihat situasi belakangan ini tentu kami mendengarkan banyak pihak. Kita menangkap apa yang menjadi kegelisahan, suasana kebatinan yang muncul di masyarakat. Ada tokoh agama, ada guru-guru bangsa, ada seniman, ada budayawan, ada teman-teman jurnalis, ada para pemred, para aktivis mahasiswa, dan semuanya sedang menyuarakan kegelisahan itu,” ungkapnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengajak untuk menjaga demokrasi tetap berjalan jujur dan adil, walau menurutnya demokrasi saat ini belum baik-baik saja.
“Kewajiban kita bapak ibu untuk menjaga, karena kalau kita merasakan itu, rasanya demokrasi harus kita pastikan bahwa demokrasi bisa baik meskipun sekarang belum baik-baik saja, kita harus sampaikan itu. Saya tenang kok, dan kami ini tenang semuanya, karena kami sangat yakin ada rakyat Indonesia bersama kami untuk menjaga demokrasi di negeri ini,” tuturnya.
Baginya, perjalanan demokrasi tidak selalu lurus, sebab kadang-kadang berliku seperti aliran air. Ganjar percaya bahwa air yang mengalir akan mengikuti arah batin dan tidak bisa dibendung dengan cara apapun.
“Dan kalau bendungan itu dia paksakan, dia akan tetap mencari jalannya sampai tiba di muara. Muara itulah muara demokrasi yang hari ini kita idam-idamkan, dan tentu saja inilah kesepakatan hari ini yang mesti kita jaga bersama,” kata Ganjar.
Laporkan Praktik yang Mencederai Demokrasi
Bapak ibu, saya ingin sampaikan dalam kesempatan yang berbahagia ini, setelah ini kita mesti bisa memastikan bahwa arah reformasi mesti kita tuntaskan, demokrasi yang berjalan jurdil, situasi yang bisa berjalan pada rel, dan kita selenggarakan dengan betul-betul membawa integritas yang jauh, jauh sekali dari unsur KKN, harus kita pastikan. Inilah amanat reformasi, dan inilah amanat konstitusi yang sekarang kita pegang, dan tentu kita mesti menyelamatkan seluruh golongan, seluruh kelompok masyarakat, dan bagaimana sejatinya kita menjaga NKRI.
Bapak ibu saudara sekalian, diam itu bukan lah pilihan, dan bicara, ungkapkan dan laporkan praktik-praktik tidak baik yang akan mencederai demokrasi. Saya terima kasih karena pasangan nomor 1 dan pasangan nomor 2 punya komitmen yang sama, kami sangat senang. Mari kita tunjukkan integritas dan kejujuran itu sampai dengan pikiran, batin, dan perkataan kita.
Bapak ibu, sekali lagi saya ulang, karena dalam kontestasi ini buat kami ini bukan persoalan Ganjar, bukan persoalan Mahfud, bukan sekadar hanya persoalan kekuasaan, ini adalah persoalan masa depan Indonesia yang mesti kita jaga bersama. Mohon doa mohon dukungannya, bismillahirrahmanirrahim, insyaallah pasangan Ganjar-Mahfud siap untuk melaksanakan itu.
Pantun Mahfud MD
Setelah Ganjar menutup sambutannya, Mahfud MD turut memberikan dua pantun. Salah satunya akan memberikan dukungan kepada Palestina.
“Alhamdulillah kami dapat nomor tiga, ada sebuah dua pantun penutup,” ujar Mahfud.
1) Hukum yang tegak harapan kita
Sejahtera merata idaman bersama
Ganjar Mahfud pilihan kita
Gotong royong pilih nomor tiga
2) Membakar seafood dari Palu
Ke negeri China naik pesawat
Kalau Ganjar Mahfud menang pemilu
Dukungan ke Palestina makin menguat
Penulis: Annisaa Rahmah
Editor: Nurul Huda