banner 728x250
Sosial  

YouTuber Windah Basudara Bangun Sekolah Alam di Papua Berkat Donasi Festival Rp900 Juta

Windah Basudara. Foto: instagram.com/windahbasudara
Windah Basudara. Foto: instagram.com/windahbasudara
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Brando Franco Windah, lebih dikenal dengan nama Windah Basudara, merupakan seorang YouTuber gaming atau kreator konten asal Indonesia. 

Windah terkenal karena aktivitasnya dalam melakukan siaran langsung permainan video di YouTube, serta julukan “Bocil Kematian” yang diberikan kepada para penggemarnya.

Baru-baru ini, Windah Basudara menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan dengan mendirikan sebuah sekolah alam di Papua. 

Sekolah ini bertujuan untuk menyediakan pendidikan berkualitas bagi anak-anak di daerah terpencil yang sulit dijangkau.

Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara Windah dan Cakra Abhipraya, dengan dukungan donasi dari para pengikutnya.

Dalam Motion Ime Festival 2023, Windah berhasil mengumpulkan donasi yang signifikan dari seluruh hasil penjualan tiket acara tersebut. 

Total dana yang terkumpul mencapai sekitar Rp903.709.178, yang kemudian disalurkan ke Yayasan Cakra Abhipraya.

Inisiatif Windah dan timnya merupakan bentuk nyata dari kepedulian mereka terhadap pendidikan di wilayah-wilayah yang kurang terlayani.

Pembangunan “Sekolah Alam Bakti Toleransi” dimulai dengan seremoni peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Windah. 

“Kami datang bukan untuk liburan, melainkan untuk menyuarakan perubahan, menjadi jendela untuk membuka lebih banyak mata dan mengetuk lebih banyak hati, sehingga lebih banyak harapan dan kebahagiaan dapat terwujud untuk mereka,” tulis @cakraabhipraya di Instagram, Selasa (27/8/2024).

Windah Basudara, yang juga diundang untuk menghadiri kegiatan peletakan batu pertama di Wamena, menjelaskan pentingnya proses tersebut. 

Meski pemasangan batu hanya sebuah formalitas, Windah menekankan bahwa yang lebih penting adalah realisasi pembangunan sekolah tersebut. 

“Cuma menurut mama Agnes (kekasih Windah), karena yang mengusung gua, ya gua harus gua yang datang langsung buat naro, emang begitu ya guys? Setuju gak? Gue gak tau guys, kalau menurut gua pun pengen sebenernya udah ada yang supervisi, kalaupun jujur, jujur sebenernya gua pun percaya guys sama lembaga Cakra, itu temen-temen gue juga,” ungkap Windah.

Meskipun awalnya Windah merasa enggan untuk terlibat secara langsung, ia merasa bangga bisa menjadi bagian dari momen bersejarah tersebut. 

“Gua gawe aja live streaming di rumah, tapi Agnes bilang aku harus bangga, ya gua ga bisa menolak, bukannya gue terpaksa, gua pun seneng karena sekolahnya udah terealisasi tapi secara kek masih banyak kerjaan yang belum kelar, tapi kita upayakan, kita usahakan,” ujar Windah.

Tindakan Windah Basudara ini mendapat pujian dan kekaguman dari banyak netizen yang menghargai upayanya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama di Papua. 

Inisiatif ini menjawab kebutuhan mendesak akan fasilitas pendidikan yang memadai di Kabupaten Jayawijaya, Wamena, Papua. 

Sekolah Alam Bakti Toleransi diharapkan dapat memberikan kesempatan baru bagi anak-anak Papua untuk memulai tahun ajaran baru dengan fasilitas pendidikan yang lebih baik.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Annisaa Rahmah