Yogyakarta, Tuturpedia.com — Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menjadi sorotan publik setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menetapkan wilayah ini sebagai zona merah megathrust. Potensi gempa besar dengan kekuatan hingga Magnitudo 8,8 disebut bisa mengguncang sewaktu-waktu, bahkan disertai ancaman tsunami yang berisiko melanda pesisir selatan Jawa.
Potensi Gempa Megathrust di Selatan Jawa
Wilayah selatan Jawa, termasuk DIY, memang berada di jalur subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. Kondisi ini menciptakan potensi gempa megathrust dengan magnitudo tinggi.
Menurut analisis para ahli, skenario terburuk bisa terjadi dengan kekuatan mencapai M 8,8. Jika itu benar terjadi, guncangan hebat berpotensi merusak infrastruktur, menimbulkan korban jiwa, dan memicu gelombang tsunami.
Ancaman Tsunami Mengintai
Selain guncangan gempa, ancaman lain yang tak kalah berbahaya adalah tsunami. Dengan kedalaman laut dan karakteristik geologi selatan Jawa, tsunami dapat terbentuk dengan cepat dan melanda daratan dalam waktu singkat.
BMKG mengingatkan, tsunami akibat gempa besar bisa datang hanya dalam hitungan menit. “Masyarakat harus memahami daerah rawan dan segera melakukan evakuasi begitu terjadi guncangan kuat yang sulit berdiri,” jelas peringatan dari BMKG.
Peringatan BMKG: Warga Harus Siaga
BMKG menegaskan, meski potensi gempa megathrust tak bisa diprediksi kapan waktunya, kesiapsiagaan adalah kunci. Ada beberapa langkah penting yang perlu dipahami masyarakat:
– Mengenali peta rawan gempa dan tsunami.
– Mengetahui jalur evakuasi serta titik kumpul aman.
– Melakukan simulasi bencana secara rutin.
– Tidak panik namun tetap waspada saat merasakan guncangan gempa.
“Pahami tanda-tanda alam, jangan menunggu sirine. Jika gempa kuat dirasakan, segera evakuasi ke tempat yang lebih tinggi,” ungkap BMKG dalam peringatannya.
Pentingnya Edukasi dan Mitigasi
Pemerintah daerah bersama instansi terkait diharapkan memperkuat edukasi kebencanaan, memperbaiki sistem peringatan dini, dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Dengan begitu, risiko jatuhnya korban jiwa bisa ditekan seminimal mungkin.
Para ahli juga menekankan bahwa bencana alam seperti gempa dan tsunami tidak bisa dihindari, tetapi dampaknya bisa dikurangi jika masyarakat siap.
Penulis: Permadani T. || Editor: Permadani T.