Tuturpedia.com — Yogyakarta kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu destinasi wisata favorit nasional saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pada momen libur panjang ini, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diperkirakan akan dikunjungi sekitar 9,38 juta wisatawan, dengan sekitar 7 juta orang terpusat di Kota Yogyakarta.
Lonjakan wisatawan tersebut berdampak langsung pada meningkatnya kepadatan lalu lintas di sejumlah titik strategis, terutama kawasan Malioboro, yang hampir setiap hari dipadati pengunjung dari berbagai daerah.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menyebutkan bahwa peningkatan mobilitas masyarakat sudah diprediksi sejak awal musim liburan.
“Pergerakan wisatawan cukup tinggi selama libur Nataru, terutama di pusat kota. Malioboro dan sekitarnya menjadi titik yang paling padat,” ujarnya.
Menariknya, di tengah ramainya wisatawan luar daerah, warga Yogyakarta justru memiliki pola liburan yang berbeda. Sebagian warga memilih pergi ke luar kota, mengunjungi keluarga atau kerabat untuk menghindari kemacetan dan kerumunan.
Salah seorang warga Yogyakarta mengaku memilih tidak berwisata ke pusat kota selama Nataru.
“Kalau liburan seperti ini, Malioboro pasti penuh. Saya lebih memilih di rumah atau ke tempat keluarga yang lebih tenang,” katanya.
Ada pula warga yang tetap menghabiskan liburan di Yogyakarta, namun memilih konsep staycation atau berkunjung ke tempat yang tidak menjadi tujuan utama wisatawan, seperti kawasan pinggiran kota atau rumah keluarga di Sleman.
Meski demikian, Malioboro tetap menjadi magnet utama. Kawasan ini dipadati wisatawan yang ingin menikmati suasana kota, berburu oleh-oleh di Pasar Beringharjo, hingga mencicipi kuliner khas Yogyakarta.
Fenomena ini menunjukkan bahwa Yogyakarta tidak hanya menjadi tujuan wisata populer, tetapi juga memiliki dinamika unik antara wisatawan dan warganya sendiri saat musim liburan tiba.















