banner 728x250

Yen Anjlok, Jepang akan Lakukan Apapun Demi Selamatkan Sektor Bisnis dan Wisata 

TUTURPEDIA - Yen Anjlok, Jepang akan Lakukan Apapun Demi Selamatkan Sektor Bisnis dan Wisata 
Nilai tukar yen anjol pada akhir April 2024. Foto: Pixabay.com/jasmin777
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Wakil Menteri Keuangan Jepang, Masato Kanda mengkonirmasi jika nilai tukar yen anjlok atau tengah mengalami pelemahan saat ini. 

Yen Jepang melemah ke level terendah pada Jumat (26/4) ke kisaran 158 yen per 1 dolar AS di New York. Pelemahan tersebut terjadi setelah Bank of Japan (BoJ) pada Jumat memutuskan untuk tetap mengarahkan suku bunga jangka pendek dalam kisaran nol hingga 0,1 persen.

Pertama kalinya sejak Juni 1990, nilai tukar yen anjlok melewati level 153 per dolar AS dalam perdagangan mata uang pada Kamis pagi waktu setempat. Hal ini memicu spekulasi bahwa otoritas Jepang akan melakukan intervensi untuk menopang yen.

Kanda mengatakan saat ini Jepang tidak akan mengesampingkan langkah apa pun dalam mengatasi pergerakan kurs yang berlebihan. Terlebih, anjloknya Yen saat ini adalah yang terparah dalam hampir 34 tahun. 

Mengutip dari laman Nikkei Asia, Senin (29/4/24) melemahnya Yen saat ini tentu akan berpengaruh pada perekonomian negara tersebut. 

Dampak Yen Anjlok pada Bisnis dan Wisata di Jepang

Kekhawatiran tersebut juga dilontarkan oleh para penggerak bisnis di Jepang. Setelah informasi pelemahan Yen terdengar, para pemimpin bisnis di Jepang serentak meningkatkan seruan kepada BoJ untuk melakukan penyesuaian.

Sementara itu, melemahnya Yen juga sangat dirasakan oleh para wisatawan lokal di Jepang. Pasalnya, semakin banyak wisatawan lokal yang menyebut meningkatnya tantangan ekonomi dibandingkan tahun lalu.

Menurut survey yang dilakukan NHK, biasanya ada sebanyak 23,3 juta orang di Jepang, atau 90 persen warga Jepang yang akan melakukan perjalanan lokal selama liburan.

Namun, angka ini menurun sebab 70 persen warga di tahun ini memilih untuk tidak melakukan perjalanan lokal lebih dari satu hari. 

Namun, hal ini berbanding terbalik untuk para wisatawan asing. Melihat Yen yang melemah di awal 2024, banyak wisatawan mancanegara yang mungkin akan lebih leluasa untuk berbelanja atau berwisata di Jepang. 

Meskipun seruan penyesuaian semakin kencang digaungkan, seorang ekonom senior di Asia, Carlos Casanova mengatakan beberapa upaya tidak akan berhasil meski sudah dilakukan oleh Bank of Japan (BOJ).

“Tidak ada alasan nyata bagi [BOJ] untuk menaikkan suku bunga. Bahkan jika mereka melakukan hal tersebut, hal tersebut tidak akan mampu mengimbangi tekanan depresiasi pada mata uang,” jelasnya.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda