Tuturpedia.com – Melempemnya serangan maupun permainan Italia secara keseluruhan membuat kiper Swiss, Yann Sommer, seolah makan gaji buta di laga 16 besar EURO pada Sabtu (29/6) kemarin.
Apa yang terjadi di Olympiastadion Berlin itu pun melahirkan berbagai meme di media sosial yang menunjukkan foto seorang kiper hanya menganggur di gawangnya. Warganet pun menyamakan sosok kiper itu dengan Sommer.
Kemunculan meme tersebut rasanya bisa dibenarkan, mengingat realitanya memang berkata demikian.
Berbeda dengan Swiss yang melepas 16 upaya tembakan, yang 4 di antaranya mengarah ke gawang Gianluigi Donnarumma, Italia hanya memproduksi 10 tembakan.
Tak hanya itu, hanya satu tembakan Azzuri yang tepat sasaran dalam 90 menit pertandingan. Satu-satunya kesempatan itu pun berhasil ditepis Sommer, membuat kiper Inter tersebut akhirnya benar-benar bekerja.
Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan 2-0 bagi La Nati berkat gol Remo Freuler di menit ke-37 dan Ruben Vargas di menit ke-46.
Melihat bagaimana anak buah Luciano Spalletti yang notabene sang juara bertahan limbung dan kocar-kacir seperti segerombolan anak ayam kehilangan induknya, tak pelak muncul tudingan bahwa Italia tengah mengalami krisis.
Anehnya, justru Sommer lah yang membantah tudingan itu. Hanya saja, kiper berusia 35 tahun itu punya alasan yang cukup menarik dan merefleksikan kepercayaan dirinya akan penampilan Swiss.
“Italia adalah tim hebat, tapi hari ini kami bermain dengan sangat bagus,” jelas Sommer, menolak mengiyakan anggapan bahwa Azzuri tengah dilanda krisis.
“Saya mengenal Serie A dengan baik, dan ada begitu banyak kualitas dalam skuad ini (Italia),” imbuhnya.
Nyatanya, ini bukan pertama kali Swiss menjadi mimpi buruk Italia. Padahal, mereka baru menang 9 kali dari 62 pertemuan melawan Italia yang merupakan negara tetangga.
Bahkan, kemenangan terakhir Swiss dari Italia sebelum EURO 2024 ini sudah terjadi tahun 1993 silam.
Yang lebih segar di ingatan adalah kegagalan Italia tampil di Piala Dunia 2022 usai ditahan imbang Swiss dua kali sepanjang kualifikasi.
Ketika Swiss bisa langsung melenggang ke Piala Dunia 2022 dengan status juara grup, justru Italia harus melakoni play-off dulu sebelum akhirnya gagal tampil di Qatar.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda