Tuturpedia.com – Xavi Hernandez, yang baru saja dipecat dari posisinya sebagai pelatih Barca, mengungkapkan kekecewaannya.
Pasalnya, Xavi merasa bahwa kerjanya selama melatih Barca kurang mendapatkan apresiasi.
Ungkapan kekecewaan tersebut diutarakan Xavi setelah Barca mengakhiri LaLiga musim ini dengan kemenangan 2-1 melawan Sevilla, Minggu (26/5/2024) kemarin.
“Saya merasa bahwa segala yang telah saya lakukan dalam dua setengah tahun telah memicu guncangan. Saya telah menjadi target berkali-kali dalam berbagai situasi,” ungkap Xavi saat ditemui pasca pertandingan.
“Saya rasa pekerjaan (saya) tidak cukup dihargai. Tahun ini kami belum memenuhi tugas karena berbagai detail. Kami melakoni empat pertandingan kunci yang tidak bisa menutup kerja bagus yang telah kami lakukan,” imbuh pria berusia 44 tahun itu.
Xavi datang sebagai pelatih Blaugrana untuk menggantikan Ronald Koeman, yang hengkang pada tahun 2021.
Selama melatih Barca, Xavi telah mencatatkan 90 kemenangan, 23 hasi seri, dan 29 kekalahan dari total 142 pertandingan. Pada tahun 2023, ia juga mempersembahkan trofi juara LaLiga untuk pertama kali sejak 2019.
Sepanjang musim 2023/24, klub asal Catalan tersebut melakoni musim yang sulit. Tak hanya gagal mempertahankan titel juara LaLiga, Barca juga ditaklukkan oleh Real Madrid di final Supercopa de Espana, didepak dari Copa del Rey oleh Athletic Bilbao di perempat final, dan disingkirkan oleh PSG di perempat final Liga Champions.
Bulan Januari kemarin, Xavi telah mengumumkan keputusannya untuk mengundurkan diri dari jabatan pelatih Barca begitu musim 2023/24 berakhir.
Akan tetapi, April kemarin ia sukses dibujuk oleh Presiden Klub, Joan Laporta, agar kembali melatih untuk musim depan. Hanya saja, Laporta lah yang kemudian memecat Xavi pada Jumat (24/5/2024) kemarin.
“Bukan ranah saya untuk mengatakan alasan atau motif (pemecatan). Saya rasa terserah Presiden (Laporta) untuk mengatakannya. Saya tak punya pilihan selain menerimanya,” ujar Xavi soal pemecatannya.
“Saya pergi tidak dengan rasa lega karena kami ingin lanjut. Ini adalah keputusan yang dibuat klub, kami paham dan menghormatinya,” lanjutnya, yang kemudian mewanti-wanti calon penggantinya soal kerja berat sebagai pelatih Barca.
“Barca adalah klub yang menantang, namun masih ada situasi ekonomi yang kurang baik. Tak akan jadi tugas mudah (melatih Barcelona),” tandasnya.***
Penulis: K Safira.
Editor: Annisaa Rahmah.